BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kondisi COVID-19 tidak menyurutkan Puzzle Research Data Techonolgy (Predatech) UIN Sultan Syarif Kasim Riau untuk melaksanakan kegiatan di masa pandemi.
Salah satunya melalui kegiatan webinar pada sempena rangkaian kegiatan Predatech Creation and Innovation of Technology (Precision -Red) yang memasuki tahun yang ke-4. Lima kegiatan Webinar diminati oleh pendaftar dari kampus dan sektor pemerintahan maupun swasta di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah, peserta terdaftar hingga webinar ke-5 total 7.005 pendaftar dari kampus, pemerintahan dan swasta di seluruh Indonesia,” kata Ketua Predatech UIN Suska Riau Mustakim ST MKom.
Diawali dengan webinar bertema: Machine Learning and Deep Learning. Webinar ini jadi menarik karena mengundang Ismail Fahmi Ph D yang merupakan Pencipta Drone Empirit Indonesia. Narasumber lain adalah praktisi akademik Surya Agustian ST MKom dari UIN Suska Riau Riau dan yang merupakan Doctoral Students di Tokyo Institute of Teknology, Jepang.
Fahmi menuturkan Machine Learning bisa dipelajari oleh semua kalangan dan latar belakang. “Dengan Machine Learning Anda bahkan bisa membuat teknologi sendiri,” kata Ismail Fahmi.
Tak kalah menarik, webinar selanjutnya bertemakan yang mengangkat; Big Data and Bioinformatics Research, menghadirkan pembicara dari akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Eng Wisnu Ananta Putra MT dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Efendi Zaenudin MT, PhD (C).
Isu yang dibahas terkait dengan perkembangan riset–riset virus SARS-Cov-2 atau disebut wabah Covid-19. Dalam pemaparannya riset terkait bioinformatics begitu penting untuk terutama terhadap sampel – sampel yang telah diuji.
“Dalam penelitian ini (vaksin COVID-19) tentu ada ketidakberhasilan dan keberhasilan yang menjadi perhatian untuk pengembangan kedepannya,” ujar Efendi Zaenudin yang juga merupakan Researcher pada Research Center of Informatics LIPI.
Selanjutnya berlanjut pada minggu ketiga September, Webinar bertema: Research and Applied Artificial Intelligence and Data Minin digelar.
“Setidaknya pendaftar yang hadir webinar kali ini (Research Aplied AI dan DM) adalah 1700an,” tambah Mustakim.
Pemateri yang dihadirkan adalah Dr. Masayu Leylia Khodra ST MT dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Dr Yeni Herdiyeni S Si MKomp dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Artifical Intelligence begitu penting untuk kehidupan sekarang ini.
“Penerapan Artifical Intelligence sudah sangat nyata untuk dikembangkan dibandingkan diskursus terkait yang masih sangat abstrak,” ungkap Dr Masayu yang merupakan anggota Pusat Riset Artifical Intelligence IPB.
Perspektif Artifical Intelligence dan Data Mining tidak dapat dipisahkan dengan implementasinya di Industri. Dalam mempaparannya terkiat Dr. Yeni menegaskan penelitian di kampus-kampus harus dapat memenuhi kebutuhan industri.
“Kita harus bekerjasama dengan industri untuk memahami bagaimana bisnis (data) itu,” kata Dr Yeni.
Sedang webinar keempat mengangkat tema; Fundamental and Research Big Data Analytic, dengan mendatangkan pemateri dari Binus University Dr Ir Yaya Heryadi M Sc dan Dr Eng Ayu Purwarianti ST MT (Associate Professor ITB dan Kepala Pusat Riset AI Center ITB).
Dr Yaya menyatakan sebagian besar data besar (big data) dihasilkan oleh data tidak terstruktur (79,2%) dibandingkan data terstuktur (20,8%).
“Dibutuhkan teknologi yang dapat mengolah dan menganalisis data yang masif tersebut,” ungkapnya.
Selain itu, penelitian terkait data besar dimungkinkan untuk multi disiplin agar dapat menghasilkan akurasi yang baik. “Ketika kita ingin membuat teknologi Artificial Intelligence yang bagus bukan hanya menjadi sebuah paper tapi menjadi suatu produk terapan,” jelas Dr Ayu.
Terakhir, webinar kelima menjadi sedikit berbeda dengan keempat webinar yang telah dilaksnakan dahulu. Mengangkat tema: User Experience Design Research, webinar ini bertemakan riset-riset yang bisa dikembangkan terkiat design pengalaman pengguna.
“Design yang dilakukan berdasarkan pengalaman pengguna dapat mengefektifkan bisnis proses dari sistem tersebut,” Kata Hafiz Budi Firmansyah, S Kom MSc, yang merupakan salah satu pembicara dari Institut Teknologi Sumatera (Itera).
Selain itu, Reski Mai Candra ST, MSc sebagai salah satu pembicara dari UIN Sultan Syarif Kasim ini mengatakan terdapat proses-proses yang dianggap perlu dalam melakukan penelitian user experience menjelaskan dari sisi akademis.
Apresiasi datang dari peserta yang mengikuti rangkaian kegiatan webinar yang terdiri dari peneliti, mahasiswa, pegawai instansi, dan swasta. (rilis)