BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Reaksi sejumlah kelompok masyarakat di Riau mulai bermunculan. Itu merespon dugaan penghinaan yang dilakukan oleh suporter PSPS kepada Gubernur Riau, Syamsuar dalam aksi demonstrasi yang mereka lakukan pada akhir pekan lalu, di Stadion sepak bola Kaharuddin Nasution, Rumbai.Â
Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau sudah menerima sekelompok orang yang mengatasnamakan Aliansi Penjaga Marwah Riau (APMR) dan mereka telah mengajukan surat ke LAM, agar LAM memproses kasus ketidakpatutan dan dugaan penghinaan itu, agar dikenakan sanksi adat. Diperkirakn masih akan ada reaksi dari kelompok lain.Â
Baca :Â Hinaan Suporter PSPS ke Syamsuar Berbuntut Panjang, Ada Ormas Lapor ke LAM Riau
“Kami masih akan bermusyawarah mengenai hal ini,” kata Ketua MKA LAM Riau, Datuk Seri Al Azhar dalam siaran persnya yang diterima bertuahpos.com.Â
Dolly Sandavid, perwakilan dari suporter PSPS mengatakan situasi yang terbentuk di stadion Kaharuddin Nasution akhir pekanlalu sangat rumit. Para pecinta PSPS dihadapkan dengan kabar mengecewakan.Â
Diantaranya PSPS kemungkinan tidak lagi akan bisa bertanding di liga 2 karena kondisi keuangan manajemen yang krisis, hingga kabar PSPS akan dijual ke pihak luar.Â
Hal itu membuat kekecewaan suporter memuncak dan menganggap tak lagi ada yang bisa menyelamatkan klub sepak bola ini, termasuk Pemprov Riau.
“Kami akui ada psikologis yang rusak diantara kami kemarin. Tapi dalam situasi itu kami berusaha untuk memperbaiki. Soal kejadian mengungkapkan kalimat kasar kepada Pak Gubernur, memang kami akui ada. Dan saya, mewakili, menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya akan kejadian itu. Kalau ini harus digoreng, dan dibawa ke hukum tentunya menjadi hak yang bersangkutan. Yang jelas kami tidak berada pada pihak yang berseberangan dengan pemerintah,” sambungnya. (bpc3)