Saudaraku yang sangat ku kasihi, terinpirasi dari maraknya berburuk sangka kepada orang lain sebagai cara untuk mempopulerkan diri melalui Media Sosial yang memang menjadi alat konspirasi untuk menghilangkan Budaya Santun dan meruntuhkan Jiwa Sosial bergaul bahu membahu maka alangkah baiknya aku mengingatkan kembali nasehat ulama-ulama terdahulu untuk menyegarkan kembali ingatan kita agar menjauhkan prasangka buruk.
Imam Bakr al-Muzani menawarkan cara pandang yang menarik ketika bergaul dengan orang lain. Tidak melulu mulia-hina dan baik-buruk. Apalagi yang dihadapi adalah manusia, makhluk hidup yang terus berkembang kejiwaannya. Bukan makhluk statis yang berpikir dan berpendapat sama sejak lahir sampai mati. Karenanya, menilai manusia harus menilai seluruhnya. Jikapun harus menilai kesalahannya, nilailah dengan maksud memperbaiki, bukan sekedar menghardik dan mengutuk.
Kesimpulan dalam kehidupan ini adalah berbaik sangka kepada Allah berdampak nyata dan pasti kepada berbaik sangka kepada sesama manusia. Karena Dia Yang Maha Suci menciptakan segala sesuatu tidaklah dengan sia-sia..
Berbaik sangka kepada Allah adalah kenikmatan yang agung dan menjadi jaminan kebahagiaan hidup seseorang di dunia dan akhirat. Sebagaimana dalam Hadits Qudsi dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW.
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً (رواه البخاري، رقم 7405 ومسلم ، رقم 2675
”Sesungguhnya Allah berfirman, “Aku menurut prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya saat ia mengingat-Ku. Jika ia mengingatku dalam kesendirian, Aku akan mengingatnya dalam kesendirian-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam keramaian, Aku akan mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik daripada keramaiannya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepadanya se depa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari.” (HR Bukhari dan Muslim).
Semoga Allah melindungi hati kita dari perasaan ingin mempergunjingkan orang lain dan berburuk sangka baik kepada Allah maupun ciptaanNya. Aamiin.
Oleh : Dr Supardi SH MH
Alias Rd Mahmud Sirnadirasa