BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Saat ini menghirup kopi panas saat nongkrong merupakan tren kekinian. Sering kita lakukan mungkin, saat ngopi atau menikmati secangkir kopi yang panas dilakukan dengan cara meniup agar bisa diseruput. Padahal, meniup minuman yang panas atau bernafas di dalam gelas merupakan salah satu hal yang dilarang oleh Rasulullah SAW. Begitulah cara Rasulullah saat hendak meminum air panas.
“Jika kalian minum, maka janganlah mengambil napas dalam air minumnya,” bunyi sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Ihwal adab minum dalam suatu riwayat diceritakan bagaimana salah seorang sahabat nabi yang mendengar larangan Rasulullah bernafas di dalam gelar. Pertanyaan itu dilontarkan oleh Khalifah Marwan bin Hakam kepada Abu Said al-Khudry.
Anas bin Malik RA juga menceritakan pernah melihat Rasulullah mengambil nafas sebanyak tiga kali di luar gelas, kemudian barulah beliau meminum air tersebut. Anas kemudian menanyakan, “Kenapa Rasulullah melakukan hal demikian?”
Rasulullah kemudian menjawab, karena yang dilakukannya itu jauh lebih segar, lebih enak, dan lebih nikmat.
Rasulullah juga mengatakan, jika memang di antara umatnya ada yang terpaksa harus bernafas maka dianjurkan supaya mengangkat gelas itu terlebih dahulu dan menjauhkannya dari mulut.
Setelah itu, Rasulullah juga menganjurkan supaya menutup gelas tersebut untuk menghindari jatuhnya segala macam penyakit masuk ke dalam gelas.
Selain melarang meniup atau bernapas di dalam gelas, Rasulullah juga melarang meminum air langsung dari teko atau tempat air minum.
Karena, meminum dengan cara seperti itu dapat membuat orang tersebut terengah-engah bernapas di dalam wadah air, dan juga tidak bisa mengatur seberapa banyak air itu masuk ke dalam mulut.
Janganlah kalian minum pada satu bejana dengan satu kali teguk, sebagaimana minumnya keledai. Namun minum lah dalam dua teguk-dua teguk, atau tiga teguk-tiga teguk. Sebutlah nama Allah ketika kalian hendak minum, dan ucapkan lah Alhamdulillah ketika lepas dahaga kalian. (HR Bukhari).
Nabi dalam kesehariannya telah memberi contoh bagaimana adab yang baik saat minum. Selain melarang untuk meniup dan bernafas di dalam gelas, Rasulullah juga menganjurkan minum sambil duduk.
Suatu hari, Anas dan Qatadah menemui Rasulullah. Keduanya pun bertanya kepada beliau:
Bolehkah minum sambil berdiri? Menjawab: Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian minum sambil berdiri, barang siapa lupa hendaklah dia memuntahkannya. (HR Muslim).
Mengapa Rasulullah melarang hal demikian? Tentu saja ada manfaat di baliknya dan hal itu bisa memberikan kemanfaatan juga pada tubuh manusia. Jika minum sambil berdiri maka air akan masuk ke tubuh tanpa ada proses penyaringan terlebih dahulu.
Tapi, saat minum dengan duduk, air akan disaring terlebih dahulu kemudian dialirkan pada pos-pos penyaringan sebelum masuk ke ginjal. (bpc2)