BERTUAHPOS.COM — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengutus tim mereka untuk berangkat ke China. Hal ini dalam rangka menjalankan sebuah misi penyelidikan virus corona bisa menyebar dari hewan ke manusia.
Sebelumnya Pemerintah China menolak keras permintaan itu. Mereka mengklaim bahwa Wuhan — daerah pertama penyebaran virus — juga sebagai korban. Walaupun bertubi-tubi Presiden AS Donald Trump menuding bahwa pernyebaran wabah ini, adalah China sebagai biang keroknya.
Reuters melaporkan, WHO telah mengutus 2 ahli mereka ke China untuk bergabung dalam tim guna menjalankan misi penyelidikan ini. Kedua Ahli WHO itu adalah spesialis kesehatan hewan dan epidemiologi. Kedua ahli ini akan bekerja sama dengan ilmuan China untuk menentukan ruang lingkup serta strategi penyelidikan virus corona.
Juru Bicara WHO Margaret Harris, menolak sebutkan nama kedua ahli yang mereka utus itu, untuk alasan tertentu. Namun dia menegaskan, “Kami tahu virus ini (COVID-19) sangat virip dengan virus yang ada di kelelawar. Namun persoalannya apakah benar virus ini memiliki media perantara?”
Selama ini dunia dipenuhi dengan rasa curiga terhadap bekeradaan virus corona. Setiap orang berwenang mengklaim bahwa negara mereka adalah korban, untuk menutup kemungkinan ‘ada kesegajaan’ di balik semua masalah ini. Menurut Harris, ini adalah pertanyaan yang harus dijawab.
Berharap Partai Komunis China Terbuka
“Kami melihat penyelidikan ilmiah sebagai langkah yang perlu untuk mendapatkan pemahaman lengkap dan transparan tentang bagaimana virus ini menyebar ke seluruh dunia,” kata Andrew Bremberg, duta besar AS untuk PBB di Jenewa dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Dia juga meminta kepada Partai Komunis di China untuk meberu akses luas dalam rangka mendukung penyelidikan ini, baik dari sisi data, sampel dan lokasi kepada tim ahli yang telah diustus menjalankan misis penyelidikan.
COVID-19 adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru. Virus ini kali pertama menyebar di Wuhan, China dan membuay negara itu lumpuh totoal. Virus ini dalam waktu cepat juga menyebar ke seluruh dunia dalam kurun waktu hanya 6 bulan.
(bpc2)