LOS ANGELES — Pembawa acara kondang Amerika Serikat (AS) Larry King meninggal dunia di Los Angeles, Amerika Serikat, Sabtu (23/1). Pria dengan nama asli Lawrence Harvey Zeiger ini meninggal pada usia 87 tahun.
Dilansir dari Aljazirah, perusahaan produksi yang dia dirikan, Ora Media, tidak menyebutkan penyebab kematian Larry. Namun, laporan media mengatakan King telah berjuang melawan Covid-19 selama berminggu-minggu. Larry King telah menderita beberapa masalah kesehatan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk stroke yang cukup serius. Pada tahun 2019, ia juga terkena diabetes.
Larry telah dirawat di rumah sakit di Cedars Sinai Medical Center di Los Angeles selama lebih dari seminggu, berdasarkan laporan CNN pada hari Sabtu. Ikon penyiaran televisi Amerika ini sebelumnya dilaporkan sudah keluar dari unit perawatan intensif (ICU) pada awal Januari ini, tetapi dia masih dirawat di rumah sakit di Los Angeles karena berjuang melawan Covid-19.
Jutaan orang telah menonton King mewawancarai para pemimpin dunia, penghibur, dan selebriti lainnya di acaranya yang dikenal luas sebagai Larry King Live di CNN, yang berlangsung dari 1985 hingga 2010.
Pria yang khas dengan lengan kemeja yang digulung dan kacamata hitam itu menjadikan acaranya sebagai salah satu atraksi utama jaringan dengan campuran wawancara, diskusi politik, debat acara terkini, dan panggilan telepon dari pemirsa.
“Selama 63 tahun dan di seluruh platform radio, televisi, dan media digital, ribuan wawancara, penghargaan, dan pengakuan global, Larry berdiri sebagai bukti bakatnya yang unik dan abadi sebagai penyiar,” kata Ora Media dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter.
Dari laman wikipedia disebutkan, Lawrence Harvey “Larry” King (lahir 19 November 1933 – meninggal 23 Januari 2021 pada umur 87 tahun) adalah seorang pembawa acara televisi dan radio Amerika.
Dia dikenal di Amerika Serikat sebagai salah satu pewawancara siaran langsung. King pernah memenangi satu Emmy Award, dua Peabody Award, dan sepuluh Cable ACE Award. (dikutip dari laman republika)