BERTUAHPOS.COM — Pada 20 Juni lalu, dari total 19 ribu bangku di arena kampanyenya di Tulsa, Oklahoma, hanya satu pertiga saja yang terisi. Kampanye Donald Trump jadi ‘berantakan’.
BBC Indonesia melaporkan, tim sukses Donald Trump pekan lalu mengira bakal mencetak rekor jumlah pendukung terbanyak yang hadir dalam sebuah kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat.
Belakangan muncul kabar, kampanye Trump itu sepi karena pengaruh sekelompok muda-mudi pecinta K-Pop dan orang muda yang aktif di TikTok.
Melalui TikTok, para milenial ini meyakinkan rekan mereka untuk mendaftar ke kampanye Trump—bukan untuk benar-benar hadir, tapi mengelabui calon presiden dari Partai Republik tersebut. Inilah yang membuat Presiden Donal Trump ‘sakit kepala’.
Soal bangku-bangku kosong itu, tim sukses Trump menyalahkan media massa dan pedemo yang berunjuk rasa di luar arena kampanye.
Orang-orang di balik Trump mengklaim, pendukung muda mereka tidak terpengaruh situasi yang terjadi. Namun perbincangan publik kini berfokus tentang bagaimana para muda-mudi penggila musik pop Korea terlibat dalam upaya mengelabui Trump.
Kejadian di Tulsa itu disebut sebagai gambaran seberapa besar kekuatan zoomer alias generasi Z. Kelompok baru ini bakal membuat Trump dan politikus lainnya pangling. (bpc3)