BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Baru baru ini sejumlah media serentak memberitakan daftar perusahaan yang diduga terlibat dalam pendanaan agresi militer Israel terhadap Palestina.
Daftar perusahaan tersebut dirilis oleh Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia atau OHCHR. Namun di situ tak disebut nama Danone yang masuk dalam daftar itu.
Dukungan pendanaan terhadap Israel dalam invasi Palestina tak hanya dikucurkan oleh lembaga negara dan militer, tapi juga sejumlah perusahaan internasional.
Tapi, laman gerakan boikot, Divestasi dan Sanksi atau DBS, mencatat bahwa produsen makanan dan minuman terbesar dunia di Prancis itu, terlibat dalam pendanaan tersebut.
Menurut laporan dari Times of Israel, Danone melakukan investasi strategis sebesar $3,5 juta atau sekitar Rp545 juta ke startup Israel, Wilk, yang bergerak di bidang teknologi pengembangan susu budaya.
Pada April 2023, Danone Manifesto Ventures (DMV), lengan usaha ventura dari perusahaan susu Perancis, memimpin putaran pembiayaan dengan menyuntikkan investasi sebesar $2 juta.
Dana tersebut ditujukan untuk kemungkinan kolaborasi dalam pengembangan komponen susu ibu yang dibudidayakan untuk formula bayi, berdasarkan teknologi sel Wilk.
Dr. Nurit Argov-Argaman dari Hebrew University of Jerusalem, pendiri Wilk, telah mengembangkan teknologi berbasis sel sejak 2018 untuk memproduksi susu ibu manusia dan susu hewan yang dibudidayakan, tanpa memerlukan sapi dalam proses akhirnya.
Sementara itu, Gerakan BDS Indonesia telah merilis daftar merek yang menjadi target utama boikot serta merek yang memerlukan tekanan sosial agar menghentikan dukungan mereka terhadap Israel, termasuk AXA, Puma, Hewlett Packard (HP), Siemens, Domino’s Pizza, Starbucks, Burger King, dan lainnya.
Laporan OHCHR dan kampanye BDS menyoroti dilema perusahaan internasional dalam konteks konflik Israel-Palestina, di mana investasi dan kerjasama bisnis di satu sisi dianggap sebagai bagian dari operasi global.
Akan tetapi, keterlibatan di wilayah konflik dapat menarik kritik dan tindakan boikot dari kelompok-kelompok yang menentang kebijakan atau tindakan negara-negara yang terlibat dalam konflik.
Kontroversi investasi Danone di Israel menyoroti kompleksitas dan sensitivitas isu keterlibatan bisnis dalam konflik geopolitik, serta tantangan yang dihadapi perusahaan global dalam menanggapi tekanan politik dan sosial.***
(Sumber: inilah.com/Melba)