BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Beijing masuk dalam daftar blacklist (hitam) dalam perdagangan AS. Pemerintah AS sudah memasukkan beberapa starup kelas wahid China dalam daftar ini karena dianggap tidak berperilaku adil terhadap kelompok minoritas muslim di negara itu.
Sikap AS tentu saja semakin menambah ketegangan situasi perdagangan bagi kedua negara itu, menjelang perundingan dagang tingkat tinggi di Washington DC dalam pekan ini. Dengan demikian sudah tercatat sebanyak 28 perusahaan yang masuk dalam daftar hitam AS. Mereka dilarang membeli komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah AS.
Hal ini berpotensi melumpuhkan produksi mereka. Kebijakan ini mengikuti cetak biru yang sama yang juga digunakan oleh Washington dalam upayanya membatasi pengaruh Huawei Technologies Co Ltd dengan alasan keamanan nasional, seperti dilansir dari Reuters.
Beberapa pejabat AS mengungkapkan bahwa langka mem-blacklist yang dilakukan oleh AS ini tidak masuk dalam perbincangan dagang antar kedua negara itu yang rencananya telah diagendakan dalam pekan ini. AS hanya ingin China tahu, bahwa Donald Trump sangat tegas walau kedua negara dengan perekonomian terbesar ini dalam upaya mengakhiri perang dagang.
Departemen Perdagangan AS mengatakan perusahaan telah terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran dalam pelaksanaan kampanye penindasan Tiongkok, penahanan massal secara sewenang-wenang, dan pengawasan teknologi tinggi terhadap warga Uighur, Kazakh, dan anggota kelompok minoritas Muslim lainnya.
“Pemerintah AS dan Departemen Perdagangan tidak dapat dan tidak akan mentolerir penindasan brutal terhadap etnis minoritas di China,” kata Sekretaris Perdagangan Wilbur Ross.
Kementerian perdagangan China tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar. Hikvision, perusahaan China dengan nilai kapitalisasi sekitar US$ 42 miliar, mengklaim sebagai produsen peralatan pengawasan video terbesar di dunia.
SenseTime adalah salah satu unicorn AI paling berharga di dunia. Sementara Megvii, didukung oleh raksasa e-commerce Alibaba, bernilai sekitar US$ 4 miliar dan sedang mempersiapkan IPO untuk menghimpun dana segar US$ 500 juta di Hong Kong.
Perusahaan-perusahaan lain yang masuk dalam daftar hitam antara lain perusahaan pengenalan suara iFlytek Co, Zhejiang Dahua Technology, Xiamen Meiya Pico Information Co dan Yixin Science and Technology Co. (bpc3)