BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Saat kerusuhan ’98 terjadi, Susi Susanti tengah berada di Hongkong. Susi dan timnas bulutangkis Indonesia tengah berjuang di Thomas dan Uber Cup.
Menurut suami Susi, Alan Budikusuma, isterinya memang sangat mencemaskan keadaan keluarganya di Tasikmalaya. Apalagi, saat mengetahui rumah sang ayah hampir dibakar massa.
“Rumah orang tua Susi di Tasikmalaya sudah hancur, jendelanya sudah habis. Mau dibakar massa,” jelas Alan, dikutip dari Historia.id.
Saat itu, sekelompok massa sudah berkumpul di depan rumah Susi, dan berteriak akan membakar rumah peraih medali emas olimpiade tersebut. Sementara, sang ayah, Risad Haditono bisa menyelamatkan diri dan tak mendapatkan cedera.
Beruntung, aksi massa untuk membakar rumah Susi berhasil digagalkan para tetangga Susi. Para tetangga menghalau orang yang ingin melakukan pembakaran. Rupanya, massa tersebut merupakan orang yang tak dikenal dan berasal dari luar.
Risad juga dibantu oleh para tetangga ini. Hubungan Risad dan para tetangga memang baik.
Akhirnya, rumah Susi selamat dari kerusuhan ’98. Susi juga berhasil menang dalam pertandingannya, meskipun tim Uber Indonesia akhirnya kalah. (bpc2)