BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — 14 Maret 1980 Bung Hatta menghembuskan nafas terakhir di usia 77 tahun. Rasa cintanya kepada bangsa Indonesia sangat kuat. Dia bahkan berani bersumpah baru akan menikah setelah Indonesia merdeka. Sosok inilah yang menginspirasi terciptanya lirik lagu Bung Hatta.
Bung Hatta juga dikenal dengan sosok rendah hati dengan penuh kesederhanaan. Setelah mundur dari Wakil Presiden RI, rasa cintanya terhadap Bangsa Indonesia sedikitpun tak pernah luntur.
Di usia yang tak muda lagi, Bung Hatta masih semangat mengisi kuliah umum di perguruan tinggi. Tak sampai disitu, Bung Hatta juga ikut menandatangani Petisi 50, yang merupakan kritikannya kepada Soeharto yang dinilainya menyimpang dalam mengartikan Pancasila.
Usia Bung Hatta semakin lanjut. 13 Maret 1980, kondisi fisiknya tiba-tiba merosot. Bung Hatta segera dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo. Esoknya, atau pada 14 Maret 1980, Bung Hatta akhirnya berpulang di usia 77 tahun.
Bung Hatta dalam surat wasiatnya tak ingin dikuburkan di tempat yang istimewa. Dia ingin jasadnya dikuburkan di kuburan rakyat biasa. Akhirnya, jasad Bung Hatta dikuburkan di Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta.
Sosok nasionalisme dan kesederhanaan Bung Hatta menjadi inspirasi bagi musisi papan atas Iwan Fals. Dia bahkan membuat sebuah lagu yang diberi judul Bung Hatta, untuk menang sosok Bung Hatta. Walaupun di dalam lirik lagu itu tidak termuat kata Bung Hatta. Berikut ini lirik lagunya.
Tuhan, terlalu cepat semua
Kau panggil satu-satunya yang tersisa
Proklamator tercinta
Jujur, lugu, dan bijaksana
Mengerti apa yang terlintas dalam jiwa
Rakyat Indonesia
Hujan air mata dari pelosok negeri
Saat melepas engkau pergi
Berjuta kepala tertunduk haru
Terlintas nama seorang sahabat
Yang tak lepas dari namamu
Terbayang baktimu, terbayang jasamu
Terbayang jelas jiwa sederhanamu
Bernisan bangga, berkafan doa
Dari kami yang merindukan orang
Sepertimu
Hujan air mata dari pelosok negeri
Saat melepas engkau pergi
Berjuta kepala tertunduk haru
Terlintas nama seorang sahabat
Yang tak lepas dari namamu
Terbayang baktimu, terbayang jasamu
Terbayang jelas jiwa sederhanamu
Bernisan bangga, berkafan doa
Dari kami yang merindukan orang
Sepertimu…
(bpc2)