BERTUAHPOS.COM – Berbagai negara didunia mengutuk pencaplokan wilayah milik Palestina oleh Israel. Dalam beberapa hari terakhir, selain Cina, empat negara memberikan pernyataan keras.
Hal ini, terkait aneksasi atau pencaplokan wilayah Palestina oleh Israel. Cina dan empat negara lainnya yakni Mesir, Prancis, Jerman dan Yordania mendesak israel membatalkan rencana tersebut dan mengecam memiliki konsekuensi pada hubungan yang ada.
Lantas bagaimana sikap Indonesia?
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap berpegang teguh dan mendukung penuh akan Palestina.
Akhir bulan Juni lalu, Indonesia melalui Kementerian Agama RI kembali menyatakan dukungan dan komitmen tersebut.
Menteri Agama Fachrul Razi menyebutkan bahwa Indonesia terus mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka dan berdaulat.
Fachrul menyebutkan bahwa Palestina harus bebas dari aneksasi sepihak yang dipenuhi permusuhan.
Hal itu disampaikan Fachrul dalam Konferensi Internasional tentang Jerusalem yang digelar secara daring, Senin (29/6/2020) malamnya.
Konferensi ini diikuti oleh 50 utusan negara-negara yang mayoritas berpenduduk Muslim.
“Mewakili pemerintah Indonesia, kami menyampaikan bahwa bangsa Indonesia selalu dan tetap akan berdiri di belakang perjuangan rakyat Palestina untuk memperoleh hak sebagai negara dan bangsa merdeka, berdaulat, dan mandiri,” kata Fachrul melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Menurut Fachrul Razi, setiap bangsa memiliki hak penuh untuk merdeka, bebas dari penjajahan yang membelenggu keinginan untuk maju dan berkembang dalam menentukan nasibnya sendiri.
Sejarah telah mencatat bahwa Jerusalem merupakan kota yang penuh kepentingan. Jerusalem juga silih berganti dikuasai berbagai kekuatan di Timur Tengah.
Namun demukian, sebagai kota suci tiga agama yakni Yahudi, Nasrani, dan Islam, Fachrul menyebut Jerusalem harus bebas dari aneksasi secara sepihak dengan permusuhan dan kezaliman.
Oleh karenanya, kata Fachrul, Indonesia terus memberi dukungan ke proses perdamaian abadi di Jerusalem dan Palestina. (bpc1)