BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Harga minyak dunia terus turun. Banyak beberapa kalangan meminta agar harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi diturunkan kembali.
Sebelumnya, pada tanggal 18 November 2014, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga BBM subsidi sebesar Rp2.000 per liter sehingga harga premium saat ini dibanderol Rp8.500 per liter dan Solar Rp7.500 per liter.
“Tidak usah dinaikan maupun diturunkan lagi. Begini saja,” kata pengamat energi Sofyano Zakaria saat dihubungi Okezone, Jakarta, Rabu (3/12/2014).
Sofyano menjelaskan, pasalnya turunnya harga minyak dunia tidak dapat diprediksi kapan mengalami kenaikan lagi atau memang terus menurun.
“Pertanyaannya berapa lama harga minyak ini turun? Misalnya tiga bulan, ada yang bisa dijamin begitu. Kan produsen minyak juga enggak harga diobral terus. Siapa yang berani jamin harga tidak naik?” tanya dia.
Menurutnya, kebijakan menurunkan dan menaikkan harga BBM subsidi merupakan domain dari pemerintah. Tentu mengetahui kebijakan apa yang diambil.
“Beda dengan oposisi, melihat harga minyak dunia turun, minta harga BBM subsidi juga turun. Tapi kalau misalnya harga minyak dunia naik, mau enggak harga BBM subsidi dinaikan lagi,” tegasnya.
Pasalnya, kebijakan menurunkan harga BBM subsidi akan menjadi boomerang bagi pemerintah.
“Susah itu, dalam waktu beberapa bulan, BBM subsidi dinaikan, terus diturunkan, terus dinaikan lagi. Nanti pas diturunkan, masyarakat enggak mau dinaikan lagi, kan repot. Sudah seperti ini saja,” pungkasnya.
(wdi/Okezone)