BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku sulit menjangkau daerah pelosok di Riau untuk memberikan literasi kepada masyarakat. Padahal daerah-daerah ini berpotensi besar terjadinya praktik investasi bodong.
Kepala Sub Bagian Perlindungan Konsumen OJK Provinsi Riau, Erwid Setiadi mengatakan, kondisi ini terjadi karena keterbatasan OJK baik dari sisi anggota dan tenaga. “Kami akui keterbatasan itu yang kini sedang kami alami,” ungkapnya, Sabtu, 30 November 2019 di Pekanbaru.
Dia menanbahkan, meski demikian upaya untuk bisa menjangkau desa pelosok di daerah tetap diupayakan. Namun dengan cara bertahap. Saat ini OJK Riau sudah konsen di enam kabupaten/kota untuk masif melakukan literasi.
Banyak daerah di Riau sejak dulu hingga kini sangat rawan disusupi praktik investasi ilegal sehingga merugikan masyarakat. Masalah ini, memang bermuara pada ketidaktahuan masyarakat terhadap investasi dan industri jasa keuangan.
Kata Erwin, OJK sudah menyiapkan call center yang bisa dihubungi masyarakat kapan saja. Hal ini bertujuan untuk memudahkan bagi masyarakat bertanya langsung tentang legalitas tawaran investasi yang masuk ke desa mereka.
“Warga bisa menghubungi kontak 157, dan semuanya bisa ditanyakan kesana. Kami harap warga tidak sepenuhnya percaya terhadap tawaran investasi yang menggiurkan. Karena itu sangat berpotensi merugikan,” sambungnya. (bpc3)