BERTUAHPOS.COM, JAKARTAÂ -Kondisi industri penerbangan saat ini tengah sulit, dan sejumlah maskapai di dalam negeri berhenti beroperasi. Pelaku industri penerbangan tanah air yang tergabung dalam Indonesia National Air Carriers Association (INACA) punya masukan kepada calon presiden Indonesia terpilih untuk periode 2014-2019. Apa itu masukan kepada capres terpilih?
Ketua Umum INACA Arif Wibowo menjelaskan, marjin atau keuntungan di dunia aviasi sangat tipis. Alhasil pelaku penerbangan berjadwal dan carter sangat terbebani dengan kondisi infrastruktur bandara yang padat dan penetapan tarif yang mahal.
“Beberapa capres bilang, percepatan perbaikan infrastruktur bisa lebih baik. Di airlines itu diperlukan percepatan di bandara. Namun di bandara ada kenaikan tarif dan biaya sewa. Itu tekanan ke airlines. Ini sangat penting,” kata Arif usai sesi debat capres Kadin di Djakarta Theater, Jumat malam (20/6/2014).
Selain itu, Arif berharap adanya penghapusan tarif batas atas dan bawah untuk rute-rute penerbangan berjadwal yang padat. Ia meminta agar dibebaskan dengan skema pasar. Seperti rute Jakarta-Surabaya, Jakarta-Medan, dan Jakarta-Bali. Ini diperlukan untuk memberi tambahan pendapatan bagi maskapai, di tengah tekanan kurs rupiah, karena mayoritas biaya industri penerbangan adalah dalam bentuk valuta asing.
“Tarif batas atas juga diatur perlindungan konsumen dan dunia usaha. Sebaiknya rute yang sudah bagus nggak perlu batas atas. Kalau rute sepi perlu ada tarif batas atas. Kalau pemain lebih dari 5, frekuensi lebih dari 50 untuk rute tertentu, kenapa masih diatur? Yang diatur untuk rute pemain yang terbatas. Kalau sudah bersaing. Itu nggak diatur, biarkan sesuai mekanisme pasar,” paparnya.
Dunia usaha penerbangan juga meminta ada pembebasan bea masuk komponen pesawat. Pasalnya saat ini 100% komponen suku cadang pesawat didatangkan dari luar negeri. Alhasil saat rupiah melemah, dunia penerbangan semakin terjerat.
“Terkait regulasi. Harus ada keberpihakan regulasi yang kita minta sebelumnya. Kita minta pembebasan bea masuk komponen,” ujarnya.(Detikfinance)