BERTUAHPOS.COM — Harga sagam BUMN terpantau masih mememah seiring dengan dibukanya pasar di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Selasa, 25 Februari 2025. IHSG juga tertekan karena harga saham emiten BUMN juga tertekan setelah peluncuran Danantara.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka turun 8 poin atau 0,12% ke level 6.741,49. Sepanjang awal perdagangan, indeks bergerak di rentang 6.741 hingga 6.773. Sehari sebelumnya, IHSG ditutup pada level 6.749,60 atau melemah 0,78%, dengan pelemahan year-to-date (YtD) sebesar 4,67%.
Saham BUMN Tertekan, IHSG Terimbas
Pelemahan IHSG terutama disebabkan oleh koreksi harga saham sejumlah emiten BUMN, antara lain: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 1,1% ke Rp4.970.
Lalu, saham dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 0,77% ke Rp3.870, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) turun 1,54% ke Rp2.560.
Di sisi lain, beberapa saham lainnya menunjukkan pergerakan yang beragam; PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 0,56%, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik 0,36%, dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) anjlok 4,35%.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, mencatat bahwa IHSG kemarin ditutup turun 0,78%, dengan aksi jual bersih (net sell) asing mencapai Rp656 miliar. Saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing meliputi BBCA, BMRI, BBNI, MDKA, dan BREN.
“IHSG hari ini berpotensi sideways dengan level support di 6.650-6.680 dan resistance di 6.800-6.850,” ujarnya dalam riset terbaru.
Sementara itu, analis Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG masih rawan melemah hingga ke level support psikologis 6.700.
“Investor masih mencerna dampak peresmian Danantara kemarin. Meski dapat memberikan efek positif bagi BUMN dalam ekspansi dan efisiensi operasional, pasar juga mempertimbangkan aspek independensi dan transparansi badan pengelola investasi tersebut,” tulis tim riset Phintraco.***