Biaya replanting sawit di Riau Rp30 juta per hektar dianggap tidak cukup karena dampak inflasi akibat kenaikan harga BBM. DPR RI sarankan agar dibentuk Pansus supaya bisa dikawal ketat.
BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Biaya replanting sawit Riau sebesar Rp30 juta per hektare sebelumnya menjadi curhat Gubernur Riau Syamsuar kepada Anggota Komisi XI DPR Ri dalam sebuah pertemuan yang digelar di salah satu hotel di Pekanbaru.
Menurut Syamsuar, biaya replanting sawit Riau dengan jumlah segitu sangat tidak memungkinkan bagi masyarakat untuk mengikuti program peremajaan kebun sawit mereka.
Syamsuar berkata, ada banyak faktor yang menyebabkan dana itu tak lagi relevan untuk kegiatan replanting. Selain tingginya inflasi Riau saat ini akibat kebijakan kenaikan harga BBM, harga pupuk juga melejit sehingga sangat menyulitkan petani.
Baca: Gubri Sebut Biaya Replanting Sawit Riau Rp30 Juta per Hektare Tak Cukup Karena Inflasi Naik.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi XI dari daerah pemilihan Riau, Abdul Wahid mengusulkan untuk dibentuk Panitia khusus (Pansus) untuk mengawal program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Menurutnya, Tim Pansus perlu ada mengingat program peremajaan kebun sawit masyarakat sejauh ini belum berjalan dengan maksimal. “Saya rasa perlu dibentuk pansus untuk mengawal program PSR ini,” kata Abdul Wahid di dalam kesempatan yang sama, Jumat, 18 November 2022.
Baca: Arah Politik PKB di 2024 Masih ‘Abu-Abu’? Abdul Wahid: Semua Akan Terjawab Oleh Waktu.
Dia menambahkan, hadirnya Tim Pansus akan membuat realisasi program ini akan lebih terukur saat diterapkan kepada masyarakat. Mengingat, perekonomian masyarakat di Riau saat ini sangat bergantung dari hasil produksi kebun sawit.
Jika tujuan dari replanting sawit untuk meningkatkan jumlah produksi yang berdampak pada kesejahteraan petani, maka program replanting kebun sawit sejatinya harus mampu mewujudkan tujuan itu. Terlebih, sawit di Riau sudah banyak yang memasuki usia tidak produktif.
Baca: PKB Tetap Solid Dukung Cak Imin di Pilpres 2024
Menurut data yang dikeluarkan oleh BPDPKS, hingga saat ini realisasi PSR di Indonesia mencapai 257.862 ha dengan jumlah pekebun sebanyak 112.925 orang dengan jumlah dana yang tersalur sebesar Rp7,05 triliun.***