BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Gubernur Riau, Syamsuar meminta Bank Riau Kepri (BRK) minimal menyediakan 3 konsultan dalam rangka persiapan proses perpindahan dari konvensional ke syariah. Hal ini dalam upaya untuk mempercepat pengkajian kelayakan BRK Syariah yang sebelumnya sudah dicanangkan.
Salah satu konsultan yang sudah bekerja untuk pengkajian BRK syariah yakni Pakar Keuangan dan Bank Syariah di Indonesia M. Syafii Antonio. Selain untuk mengkaji secara khusus mengenai rencana BRK Syariah, Syamsuar juga meminta masukan-masukan secara khusus kepada Syafii atas hal-hal urgen yang perlu dipersiapkan.
“Kemarinkan kita sudah minta masukan-masukan dari Tuan Guru Bajang (TGB) M. Zainul Majdi mengenai pengalaman beliau mendirikan Bank NTB Syariah. Nah, sekarang kita juga minta masukan kepada Pak Syafii, bagaimana bagusnya untuk BRK Syariah kita nanti,” kata Syamsuar.
Jika belajar dari Bank NTB Syariah, sedikitnya ada 5 konsultan yang dipakai untuk melakukan pengkajian. Namun, kata Syamsuar, BRK jauh berbeda dengan Bank NTB Syariah. Terutama dari sisi aset, dimana aset Bank NTB Syariah sekitar Rp7 triliun, sedangkan aset BRK saat ini sampai Rp27 triliun.
“Jadi agak lebih mudahlah kalau untuk BRK Syariah. Apalagi kita kan sudah ada devisi syariahnya. kalau Bank NTB itu memang murni dari konvesional ke syariah. Saya sudah sampaikan ke Pak Dirut BRK akan segera melakukan penambahakn konsultan. Setidakny ada 3 konsultan lah,” ujar Syamsuar.
“Selain Pak Syafii, nanti ada satu lagi dari Indonesia, dan satu lagi kita minta konsultan dari IDB (Islam Dovelopment Bank). Kalau kajian dari Pak Syafii, sudah siap malah. Hasilnya BRK layak untuk dijadikan syariah,” jelasnya. (bpc3)