BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pengamat pendidikan dari Universitas Riau, Afrianto Daud mengatakan bahwa masih ada orangtua yang menganggap pendidikan tidak penting.
Walau jumlahnya tidak signifikan, kasus ini kata Daud masih terjadi di daerah terpencil, pedalaman atau pulau-pulau kecil.
“Biasanya, orangtua ini menganggap kalau anaknya sudah bisa bekerja sudah cukup. Kalau sudah bisa membantu di kebun, ladang, atau laut, itu sudah cukup,” jelas Daud kepada bertuahpos.com, Rabu 26 Mei 2021.
Atas kasus ini, Daud mengatakan bahwa pemerintah melalui stake holder terkait bertanggungjawab memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa pendidikan anak itu adalah hal utama.
“Pemerintah juga bertanggunjawab menyediakan fasilitas pendidikan sedekat mungkin di daerah-daerah seperti itu,” tambah dia.
Statistik data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sendiri pada tahun 2019/2020 menunjukkan ada ribuan siswa tingkat menengah atas yang putus sekolah di Riau.
Dari data Kemendikbud, ada 2,013 siswa yang putus sekolah di jenjang SMA/Sederajat di Riau. (bpc4)