BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Di antara penyebab lambatnya bangkit potensi bisnis perikanan di Riau karena Sumber Daya Manusia (SDM) pengusaha ikan rakyat tergolong masih lemah.Â
Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, Herman Mahfud kepada bertuahpos.com, Jumat (10/11/2017).Â
“Memang kita akui bahwa SDM pengusaha rakyat di sektor perikanan di Riau masih tergolong lemah. Ini sekarang yang jadi fokus pemikiran kami,” katanya.Â
Herman menyebut, fokus pada perbaikan SDM dianggap penting supaya ke depan potensi perikanan di sepanjang 2.000 kilometer garis pantai di Riau bisa tergarap maksimal.Â
Dia menambahkan, tanpa ada SDM yang baik, maka upaya untuk melakukan perbaikan di sektor ini akan sangat sulit. meski pemerintah kucurkan banyak anggaran.Â
Kedua, kata Herman, soal pakan ikan. Pihaknya akan melakukan pengecekan kembali, karena harga untuk pakan ikan tergolong tinggi.Â
“Jika tidak sesuai dengan margin, maka petani akan merugi. Kalau di Meranti itu ada alat tangkap nelayan. Jadi sisa ikan itu bisa dipakai untuk pembuatan pakan. Tapi kalau untuk ikan darat harus pelet,” tambahnya.Â
Baca:Â Sekda: Penyakit dan Pencemaran Lingkungan Masalah Krusial Pembudidaya Ikan di Riau
Untuk menyelesaikan masalah ini pemerintah membuat program Grapari (Gerakan Pakan Mandiri). Lokasinya di Kabupaten Kampar.Â
“Ini bagian dari pengembangan SDM yang kami maksud,” sambungnya.Â
Sehingga dengan cara seperti ini, kata Herman, dana untuk pakan ikan bisa ditekan dan keuntungan pengusaha ikan rakyat bisa bertambah.Â
“Bedanya kalau beli pakan di pabrik mungkin harganya tercapai, tapi keuntungannya sangat sedikit,” sambungnya. (bpc3)