BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Harga tandan buah segar atau harga TBS sawit di Riau diperkirakan akan mengalami kenaikan pada pekan ini. Kenaikan harga TBS sepekan kedepan disebabkan melambungnya harga CPO yang mengalami penguatan hingga 9% dalam sepekan terakhir.
Hal ini terpantau pada pergerakan di bursa bursa Malaysia naik 9,57% secara point-to-point, sehingga harganya menguat di MYR 3.080/ton, setelah mengalami tren pelemahan yang cukup signifikan pada pakan lalu.
Penguatan harga minyak nabati lain menjadi salah satu sentimen positif pengerek harga komoditas unggulan Malaysia dan Indonesia ini. Reuters melaporkan, China selaku pembeli kelapa sawit terbesar kedua di dunia, telah meningkatkan pembelian menjelang Festival Pertengahan Musim Gugur dan Minggu Emas yang menandai libur panjang selama seminggu mulai dari 1 Oktober.
Sementara itu di India sebagai importir terbesarnya, permintaan musiman menjelang festival Diwali masih penuh dengan ketidakpastian karena jumlah infeksi virus corona melonjak melewati lima juta dan meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya lockdown yang akan menurunkan permintaan.
Data yang dirilis oleh surveyor kargo menunjukkan ekspor minyak sawit Malaysia pada periode 1-15 September naik 12% dari bulan sebelumnya. Di sisi lain pertumbuhan output yang lebih rendah dari harapan juga menjadi faktor pendongkrak harga minyak sawit.
Jika merujuk pada kondisi pekan sebelumnya, situasi ini akan sangat berpengaruh terhadap naiknya harga TBS sawit di Riau, terutama untuk sepekan kedepan.
Pada penetapan untuk periode 16 September – 22 September 2020, harga TBS mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit dengan jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp 2,16 per kilogram mencapai 0,11% dari harga sebelumnya.
Menurut analisis dari Dinas Perkebunan Provinsi Riau, kenaikan harga TBS karena harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) melesat cukup tinggi pada perdagangan awal pekan, sebelumnya.
Sentimen seputar penurunan output bulan September jadi pemicu kenaikan harga. Harga CPO untuk kontrak pengiriman November di Bursa Malaysia Derivatif Exchange naik 2,38% ke RM 2.878/ton sekitar Rp 1,03 juta/ton.
Sejak awal September, harga CPO kokoh berada di atas RM 2.800/ton dan mulai mendekati RM 2.900/ton atau Rp 1,04 juta/ton. Sedang, bulan September-November merupakan musim puncak produksi CPO. (bpc2)