BERTUAHPOS.COM — Rumah tangga dengan kondisi sosial ekonomi terendah, diperkirakan hanya menikmati 40% dari total subsidi energi. Bahkan sisanya, sekitar 60% dari subsidi energi justru dinikmati oleh masyarakat yang lebih mampu.
Kondisi ini disampaikan oleh Kepala Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman. Dia menyebut, ada kelompok masyarakat desil 1 hingga 4 yang seharusnya berhak mendapatkan subsidi energi.
Tercatat, ada sekitar 5,77 juta rumah tangga dari kelompok miskin dan hampir miskin yang tidak menggunakan subsidi LPG, sementara sekitar 5,75 juta tidak menggunakan BBM. Data ini pun menunjukkan betapa tidak tepat sasarannya kebijakan subsidi energi yang diberlakukan pemerintah.
“Secara data dan fakta, kelompok desil 1-4 inilah yang mestinya lebih berhak mendapatkan subsidi energi ini,” katanya. Hal ini disampaikannya dalam sebuah diskusi publik yang digelar pada Rabu, 8 Februari 2023.
Lebih dalam, dijelaskannya, sebanyak 1,99 juta masyarakat di desil 1 yang tidak menggunakan subsidi LPG dan 2,15 juta tidak menggunakan BBM. Untuk diketahui, kelompok rumah tangga di desil 1 terdiri dari 1,1 juta rumah tangga miskin ekstrem, 4,4 juta rumah tangga miskin non ekstrem, dan 1,8 juta rumah tangga rentan miskin.
Rizal mengatakan terdapat 419.419 rumah tangga miskin ekstrem (37,6 persen) yang tidak menikmati subsidi LPG 3 kg dan sebanyak 462.915 rumah tangga miskin ekstrem (40,9 persen) yang tidak menikmati subsidi BBM.
“Artinya ini tantangan ke depan bagaimana subsidi energi bisa dinikmati mestinya oleh semua masyarakat miskin ekstrem, apalagi pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan ekstrem turun ke 0 persen pada 2024,” katanya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp426,1 triliun untuk subsidi dan kompensasi pada tahun anggaran 2023. Alokasi anggaran untuk subsidi energi ditetapkan sebesar Rp212,0 triliun dan kompensasi energi sebesar Rp127,8 triliun.***