BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Selasa, 21 September siang, bertuahpos.com menyambangi salah satu objek wisata di Kota Pekanbaru, Taman Bunga Impian Okura.
Walau sudah ada pelonggaran PPKM, terlihat hanya ada beberapa pengunjung yang datang. Bunga yang menjadi andalan taman ini, Bunga Matahari, tampak sudah agak layu.
Meski demikian, beberapa bunga lain, seperti bunga Kancing dan Bunga Celosia Pagoda tetap mekar dan berwarna-warni.
Tak lama, Ketua pengelola Taman Bunga Impian Okura, Musnidianto menghampiri bertuahpos.com. Musnidianto kemudian menceritakan bagaimana mereka bertahan di tengah badai pandemi Covid-19.
“Dulu, tutup semua. Tak boleh ada pengunjung sama sekali,” ujar Musnidianto membuka percakapan.
Penutupan ini, lanjut Musnidianto, berlangsung selama beberapa bulan. Pemasukan mereka saat itu Rp0.
“Bagaimana mau ada pemasukan, tak ada pengunjung yang datang,” kata dia.
Meski demikian, Musnidianto dan beberapa rekannya tetap bertahan. Dalam pemikiran mereka, bagaimana cara mereka tetap ada dan bertahan.
“Pokoknya, kami bertahan saja dulu,” tegas dia.
Musnidianto dan rekan-rekannya optimis, situasi akan segera membaik dan mereka diperbolehkan buka kembali.
Bahkan, sebagai persiapan, ditengah anggaran yang terbatas, mereka tetap melakukan pembibitan. Target mereka saat itu, pada bulan-bulan mendatang, tempat wisata sudah diperbolehkan buka, dan bunga yang ada sudah mekar.
“Karena bunga seperti Bunga Matahari, tumbuhnya 2 sampai 3 bulan. Masa mekarnya cuma 1 bulan,” tambah dia.
Untungnya, sejak 6 September 2021, mereka diperbolehkan buka kembali. Namun, dengan syarat menerapakan protokol kesehatan (prokes), dan kapasitas pengunjung hanya 25 persen.
“Kami lakukan. Kami siapkan sarananya prokesnya, seperti alat cuci tangan,” lanjut dia.
Musnidianto berharap situasi akan semakin baik, dan pandemi Covid-19 akan segera mereda. Dengan demikian, pariwisata dan ekonomi bisa kembali bergerak.
“Itu harapan kami. Kami siap melaksanakan semua prokes, sehingga perekonomian dan pariwisata bergerak kembali,” tutup Musnidianto. (bpc4/romi)