BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau Syamsuar mengklaim ekspor ikan patin dari Riau tertunda akibat adanya pandemi Covid-19.
“Padahal investor dari luar negeri minta 30 ton ikan patin per hari,” katanya saat mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno di Kampar, Minggu, 12 September 2021.
Dalam kerja sama tersebut, Pemprov Riau mengandalkan produksi ikan patin segar dari Desa Wisata Koto Mesjid, Kampar, Riau, yang juga dikenal dengan Kampung Patin.
Budidaya ikan patin di wilayah ini sudah dikenal hingga ke mancanegara. “Di desa ini, tak ada rumah tanpa kolam ikan.”
Dijelaskan, produksi ikan patin dari Kampung Patin pernah mencapai 390 hingga 400 ton ikan patin.
Sebelum pandemi Covid-19, permintaan dari luar negeri sebanyak 30 ton ikan patin per hari. Suplai ikan dari Desa Koto Masjid.
Sayang, kerja sama itu tertunda, “Kita masih menunggu pandemi usai,” sebutnya.
Bupati Kampar Catur Sugeng mengungkapkan, Kampung Patin kini menjadi salah satu objek wisata karena didukung dengan kondisi alam yang bagus.
“Di sini sudah ada Puncak Kompe, spot wisata baru mirip Raja Ampat,” sebutnya. (bpc2)