BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Covid-19 varian Omicron sudah masuk ke Indonesia. Varian ini memiliki daya tular lebih kuat jika dibandingkan dengan Covid-19 varian Delta, begitu menurut organisasi Kesehatan dunia atau WHO.
“Setidaknya, ada empat sifat yang sejauh ini dikhawatirkan dari varian Omicron,” kata Peneliti Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Profesor Amin Soebandrio, seperti dikutip dari Bisnis.com, Minggu, 19 Desember 2021.
Adapun keempat sifat tersebut, kata dia, penularan yang lebih cepat. Hal itu diduga berdasarkan penyebaran yang sudah terjadi di beberapa negara, seperti Afrika Selatan dan Inggris.
Lalu, untuk sifat selanjutnya, yakni sulit terdeteksi hanya dengan pemeriksaan PCR. Menurut temuan jenis mutasi yang berbeda yang dialami sebagian virus varian Omicron itu yang dikenal sebagai fenomena S Gene Target Failure (SGTF).
Lalu, sifat ketiga adalah tidak adanya perbedaan gejala klinis yang menonjol dari infeksi varian lain yang sudah dikenal sebelumnya, bahkan gejala klinis sebagian besar pasiennya tergolong ringan. Sifat keempat, yakni adanya kemungkinan varian tersebut lolos dari antibodi, baik yang berasal dari vaksinasi, terapi atau obat, maupun infeksi alami.
“Kemungkinan tersebut terkait dengan besarnya jumlah temuan mutasi yang ditemukan di bagian protein paku si virus,” tuturnya.
Selama ini bagian protein itulah yang menjadi rujukan banyak pengembangan vaksin yang sudah dilakukan. Jika varian Omicron memiliki protein paku yang berbeda, tentu efikasi vaksin yang sudah ada bisa terpengaruh.
Dia juga menekankan, bahwa siapapun tidak bisa membedakan varian virus mana yang sedang beredar di lingkungan masing-masing. Varian itu, kata Amin, hanya bisa diketahui jika dilakukan pemeriksaan di laboratorium. “Protokol kesehatan yang harus diketatkan,” sebutnya. (bpc2)