BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU– Heboh kabar 15 orang dari Malaysia tertahan di Bandara Internasional Ninoy Aquino Manila, Filipina. Disebut belasan orang itu tertahan akibat sertifikat Vaksinasi dari aplikasi MySejahtera “tak laku”.
Seperti diketahui aplikasi MySejahtera dibuat Kerajaan Malaysia untuk membantu dalam pengawasan penularan wabah COVID-19. Dilansir dari Buzzkini.com, 15 orang dari Malaysia dilaporkan tertahan di Lapangan Terbang Antarabangsa Ninoy Aquino Manila selepas imigresen Filipina terhalang sebab hanya menerima vaksinasi di Malaysia.
Menurut laporan The Star, seorang penumpang yang enggan disebutkan namanya mengatakan mereka sudah dimaklumkan oleh jabatan Imigrasi negara itu bahwa sertifikat digital vaksin yang terdapat di dalam aplikasi MySejahtera tidak diterima sebagai bukti.
Sehubungan itu pasport mereka sudah dirampas dan mereka semua tidak dibenarkan masuk Filipina setelah tiba dari Lapangan Terbang Antarabangsa Kuala Lumpur (KLIA) pada pagi Ahad, 13 Februari. Bahkan 15 orang itu terpaksa tidur di bangku hingga lantai Bandara setempat karena memang tidak ada hotel disediakan sebelum dipulangkan ke Malaysia pada Selasa, 15 Februari.
“Pasport kami telah dirampas dan kami diberitahu akan dihantar pulang. Memang tiada hotel tersedia, kami terpaksa tidur di atas bangku atau lantai,” sebut seorang dari Malaysia.
Katanya keadaan itu hanya terjadi pada mereka. Sedangkan penumpang yang naik di penerbangan sama tetapi menerima vaksin dari negara lain seperti Singapura atau United Kingdom (US) tidak mengalami masalah untuk masuk ke Filipina.
“Namun penumpang yang berada dalam penerbangan dari KLIA tetapi menerima vaksin di Singapura atau United Kingdom sudah diberikan akses untuk ke negara itu (Filipina),” sebut penumpang yang tertahan tersebut.
Akibat peristiwa itu kabarnya Duta Malaysia ke Filipina mencoba membantu mereka semua dengan membujuk otoritas Filipina. Namun belum ada pernyataan resmi dari Duta Besar Malaysia terhadap hasil dengan pembicaraan terhadap otoritas Filipina. (bpc4)