BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Realisasi pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor [BBNKB] di Riau melonjak hingga 34,8 persen atau Rp296 miliar dari target Rp870 miliar di tahun 2022.
Angka ini menandakan bahwa tingkat penjualan kendaraan roda empat di Riau juga meningkat. Meningkatnya pembelian kendaraan tersebut akibat terus naiknya harga tandan buah segar atau TBS kelapa sawit.
Kepala Bapenda Riau Syahrial Abdi mengatakan, meski masih tergolong di awal tahun, capaian pajak BBNKB di tahun ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Dengan capaian tersebut, sisa target yang masih harus dikebut sebesar Rp573 miliar. “Diharapkan sebelum tutup tahun, target ini sudah bisa dicapai,” katanya di Pekanbaru.
Selain membaiknya tingkat konsumsi masyarakat di sektor otomotif, hal ini juga menandakan bahwa kondisi ekonomi Riau terus bergerak dengan gambaran grafik yang positif.
Selain itu, tingginya minat masyarakat di Riau terhadap kendaraan roda empat, kenaikan pajak BBNKB di Riau juga turut didorong Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM DTP) o persen untuk kendaraan bermotor kriteria tertentu.
Pemerhati otomotif Riau Exwil mengatakan, sejak harga TBS kelapa sawit di Riau bergerak naik, kecenderungan masyarakat memang lebih tertarik untuk membeli mobil bekas.
“Tapi bukan berarti penjualan untuk mobil baru menurun. Hanya saja memang mobil bekas yang lebih banyak diminati,” terangnya kepada Bertuahpos.com, Sabtu, 9 April 2022.
Dia juga sependapat jika dilihat dari perspektif yang lebih sempit, konsumsi kendaraan memang lebih banyak didominasi oleh masyarakat di daerah, yang mana sebagian besar menopang perekonomian mereka adalah perkebunan kelapa sawit.
“Selama pandemi pun, kita lihat harga TBS kelapa sawit cenderung stabil dan naik. Yang membedakan hanya situasi dan kondisinya. Tahun 2020-2021, konsumen cenderung menahan diri atas ketidakpastian kala itu,” katanya.
“Seiring dengan diselenggarakan mobilitas masyarakat, mulai ada optimisme bahwa perekonomian daerah akan semakin bergerak. Jadi sekarang, mereka sudah tidak lagi menahan diri. Apalagi didukung dengan kebutuhan mudik lebaran Idul Fitri yang sekarang sudah dibuka oleh pemerintah,” sebutnya.***