BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Politikus senior Partai Demokrat Rachland Nashidik sangat yakin bahwa akun sosial media milik BEM UI diretas, buan sebuah kebetulan. Dia menduga peretasan tersebut masih ada kaitannya dengan gelar King of Lip Service yang diberikan BEM UI ke Presiden Joko Widodo.
Anak buah AHY itu berkomentar, peristiwa peretasan ini memiliki kesamaan dengan kasus serupa yang pernah menimpa sejumlah pengkritik pemerintah sebelumnya.
“Kritik warga pada otoritas politik, peretasan selalu dialami oleh pengeritik. Dulu mahasiswa UGM mengalami. Wartawan TEMPO juga mengalami. Dan sekarang BEM UI,” kata Rachland dikutip dari JPNN.com, Selasa, 29 Juni 2021.
Dia pun menduga bahwa hal ini merupakan kejadian yang sistematik —- bagian dari upaya penguasa untuk “mendisiplinkan” warganya dalam konteks kepatuhan politik. “Bila itu benar, maka kita berhadapan dengan masalah yang sangat serius,” lanjutnya.
Yang dimaksud Rachland dengan “pendisiplinan warga akan kepatuhan politik” adalah sebuah bentuk represi terhadap kebebasan berpendapat dan menyatakannya, yang dilakukan dengan cara menjajah hak atas privasi warga negara.
Mengingat keduanya adalah hak konstitusional setiap warga negara. “Ini adalah pelanggaran yang berlipat,” tuturnya. “Ini bisa terjadi pada siapa saja. termasuk pada parpol koalisi pemerintah plus anggota DPR.”
Apalagi selambatnya tahun 2023 nanti, pasti akan terjadi hal yang alami, yakni melebarnya jarak politik antara parpol dengan pemerintah, karena agenda lima tahunan pemilihan presiden. “Menurut saya, ini tidak boleh dianggap enteng,” tegasnya. (bpc2)