BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Samsung Electronics Co Ltd membukukan kenaikan laba operasi 53% dalam kuartal keempat menjadi 13,9 triliun won setara US$ 11,6 miliar, sejalan dengan perkiraan perusahaan, dibantu oleh penjualan cepat chip memori dan margin yang lebih tinggi dalam pembuatan kontrak chip.
Laba di bisnis chip, divisi terbesarnya, meningkat lebih dari dua kali lipat dari kuartal yang sama tahun sebelumnya menjadi 8,84 triliun won, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Samsung, sejauh ini masih menjadi perusahaan pembuat chip memori dan smartphone terbesar di dunia. Diperkirakan pertumbuhan di seluruh bisnis chip tahun ini, serta di smartphone, meskipun pasokan chip non-memori kemungkinan akan tetap ketat.
Untuk chip memori, diperkirakan permintaan server akan tumbuh karena peningkatan investasi TI dan prosesor komputer inti tinggi baru, sementara permintaan chip seluler kemungkinan akan meningkat karena peningkatan model berkemampuan 5G.
“Pasokan chip non-memori diperkirakan akan tetap ketat karena penetrasi 5G, permintaan untuk komputasi kinerja tinggi, peningkatan outsourcing dari perusahaan desain dan manufaktur chip dan permintaan inventaris yang berkelanjutan,” kata perusahaan dikutip dari kontan.co.id.
Namun, analis mengatakan keuntungan lebih rendah dari yang diperkirakan pasar karena pengiriman chip memori yang konservatif, biaya R&D dan bonus akhir tahun satu kali.
Sementara itu, laba operasional di bisnis seluler Samsung naik sekitar 9,9% YoY menjadi 2,66 triliun won pada kuartal yang sama.Samsung mengatakan bahwa mereka akan mengungkap model smartphone andalan terbarunya pada 9 Februari.
Pada tahun 2022, Samsung memperkirakan pasar smartphone diperkirakan akan terus tumbuh dan pasar perangkat wearable kemungkinan akan mengalami pertumbuhan dua digit, meskipun masih ada ketidakpastian terkait pandemi yang berkepanjangan dan kekurangan komponen. Laba bersih naik 64% menjadi 10,8 triliun won. Pendapatan naik 24% ke rekor 76,6 triliun won. (bpc2)