BERTUAHPOS.COM — Sejumlah dana hibah, atau bantuan anggaran dari Amerika Serikat lewat Program MCC dialihkan ke Pulau Rupat Utara, Bengkalis, Riau.
Sebelumnya dana ini akan membiayai sejumlah proyek pembangunan di Kota Pekanbaru, yakni di kawasan industri Tenayan Raya. Namun, lokasi tersebut dianggap tidak cocok.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda) Litbang provinsi Riau Emri Juli Harnis mengatakan bahwa tahapan-tahapan untuk penerimaan hibah tersebut sudah akan dimulai pada Januari tahun ini.
“Riau sudah ditetapkan sebagai salah satu daerah penerima, juga sudah diumumkan saat acara G20 beberapa waktu lalu di Bali,” katanya.
“Terkait lokasi, setelah mereka cek ternyata di Pekanbaru tidak memenuhi kriteria. Lalu mereka fokus ke arah Rupat. Namun, saat ini juga masih berproses terus,” ujarnya.
Nantinya bentuk proyek yang akan dibiayai di Pulau Rupat yakni pembangunan dermaga baru dan juga termasuk untuk pembangunan jalan lingkar pengembangan kawasan wisata di Pulau Rupat.
“Memang ada beberapa yang kami usulkan, namun itu sepertinya diminati mereka untuk di proses lebih lanjut,” sebutnya.***[Melba]
Provinsi Riau mendapatkan dana hibah dari Amerika Serikat yang diperoleh melalui Program Hibah Millenium Challenge Compact (MCC). Total ada lima Provinsi di Indonesia yang mendapatkan dana hibah tersebut yaitu Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bali, dan Sulawesi Utara.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda) Litbang provinsi Riau Emri Juli Harnis mengatakan, saat ini untuk program hibah MCC tersebut masih terus berproses. Dan provinsi Riau juga telah ditetapkan sebagai salah satu lokus yang ditetapkan.
“Alhamdulillah sudah
Lebih lanjut dikatakannya, mulai
Sementara itu, untuk lokasi yang mendapatkan hibah yang sebelumnya direncanakan di kota Pekanbaru dialihkan ke Kabupaten tepatnya di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Dijelaskan Emri,
Semenatara itu, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, dengan adanya pembangunan di Rupat tersebut, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di Rupat dan mensejahterakan masyarakat setempat.
“Ini juga dalam rangka meningkatkan perekonomian, termasuk juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pariwisata,” ungkapnya.
(Mediacenter Riau/ms)
Dinkes Riau Beberkan Faktor Penyebab Meningkatnya Angka Stunting di Beberapa Daerah di Riau Sepanjang 2022
BERTUAHPOS.COM — Meski secara nasional dan provinsi, angka stunting di Riau mengalami penurunan, namun terdapat beberapa daerah yang mencatatkan peningkatkan angka stunting di sepanjang tahun 2022.
“Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi Pemprov Riau, karena setelah apa yang kita capai di tahun 2022, ternyata fakta lain menyatakan bahwa ada beberapa daerah di Riau yang justru anga stuntingnya meningkat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin, Selasa, 31 Januari 2022.
Menurut Zainal, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, di antaranya; banyak ditemukannya kasus baru di beberapa daerah, terutama daerah yang mencatatkan peningkatan angka stunting di sepanjang tahun 2022, seperti Inhil, Siak dan Kota Pekanbaru.
Dia menambahkan, setelah pemerintah menetapkan penurunan angka stunting menjadi fokus penyelesaian bersama, sangat mungkin daerah tersebut melakukan pendataan ulang, atau adanya laporan-laporan baru mengenai kasus stunting yang baru, makanya angkanya bisa meningkat.
“…karena semestinya tidak bertambah kan?” tuturnya.
Meski demikian, faktor lainnya yang memberi andil pada peningkatan angka stunting di tiga daerah tersebut tidak akan memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan persentase kasus stunting di Riau.
“Misal, disebabkan adanya pendatang baru atau perpindahan penduduk, mungkin saja tapi itu sangat kecil. Kalau hanya persoalan perpindahan penduduk seperti yang kita tahu angkanya juga tidak begitu besar,” jelasnya.
Sebelumnya, di tingkat provinsi, angka stunting di Riau berhasil ditekan atau diturunkan pada tahun 2022. Namun faktanya terdapat tiga daerah di Riau yang malah mencatatkan pertumbuhan angka stunting di tahun itu.
Adapun ketiga daerah yang mencatatkan pertumbuhan angka stunting di tahun 2022 yakni, Kota Pekanbaru, Siak dan Indragiri Hilir (Inhil).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, pada tahun 2021 angka stunting di Inhil sebesar 28,4%, naik menjadi 28,5% di tahun 2022.
Lalu di Siak pada tahun 2021 angka stunting sebesar 19% dan naik menjadi 22% di tahun 2022. Kondisi yang sama juga terjadi di Kota Pekanbaru dari 11,4% menjadi 16,8%.
Penurunan angka stunting itu berdasarkan data yang dirilis dari hasil survei status gizi Indonesia atau SSGI oleh Kementerian Kesehatan RI, tercatat dalam setahun (2021-2022) terjadi penurunan angka stunting di Riau hingga 5,3%.
Pada tahun 2021, angka stunting di Riau berada di 22%, dan pada 2022 menjadi 17%. Dengan demikian, Riau hanya perlu mengejar penurunan sekitar 3% untuk mencapai target penurunan stunting nasional di angka 14%.
Dari data tersebut tercatat ada penurunan angka stunting secara signifikan di Riau, bahkan dalam kurun waktu setahun terakhir. “Kalau kita lihat data-data sebelumnya, dalam dua tahun hanya sekitar 1,7% penurunan. Sejak 2021 ke 2022 barulah angkanya turun hingga 5,3%,” tuturnya.
Dengan demikian, Riau berada di posisi ketiga secara nasional yang mencatatkan keberhasilan penurunan stunting dalam angka besar. Adapun provinsi dengan penurunan stunting tertinggi, yakni Kalimantan Selatan di posisi pertama dengan angka penurunan sebesar 6,2%. Lalu Kalimantan Utara dan Sumatera Selatan yang mencatatkan angka penurunan sama sebesar 5,4%, dan Riau dengan angka penurunan sebesar 5,3%.***[Melba]
Untuk kab kota banyak kasus baru namun jangan sampai angka ini disebabkan pendatang baru karena mestinya angka itu tidak bertambah. Kalau catin sudah harus periksa kalau tensi rendah tunda kehamilan.
Perpindahan penduduk tifak begitu besar. Kita terus mengawal terutama yanf catin.
Di saat masa kehamilan juga perlu memperhatikan gizi, termasuk setelah melahirkan harus diberi asi eksklusif selama 6 bulan.
Kita akan intervensi dari hulu untik menekan pendatang baru angka stunting.