BERTUAHPOS.COM — Pernyataan resmi Perdana Menteri Vanuatu Bob Loughman Weibur dalam sidang majelis umum PBB membuat pemerintah Indonesia gelabakan. Bob Loughman Weibur menuding masyarakat Papua Barat terus menderita akibat pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
“Pelanggaran HAM terjadi luas di seluruh dunia, masyarakat Papua Barat terus menderita pelanggaran HAM,” katanya dalam pidatonya di Sidang PBB, Minggu, 26 September 2021.
Forum Pasifik dan pemimpin ACP di antara pemimpin lainnya telah meminta pemerintah Indonesia untuk mengizinkan kantor Komisi Hak Asasi Manusia PBB untuk mengunjungi Papua Barat dan memberikan penilaian independen
Namun, menurut Bob, progresnya masih sedikit. Oleh karena itu, dia berharap komunitas internasional serius melihat isu ini dan melakukan penanganan secara adil.
Pemerintah Indonesia melalui Diplomat asal Indonesia Sindy Nur Fitry membantah keras tudingan tersebut. Dia bahkan mempertanyakan pemahaman negara Vanuatu tentang HAM, sehingga mereka berani mengeluarkan tudingan seperti itu.
“Vanuatu mencoba membuat dunia terkesan dengan apa yang disebut kepedulian terhadap HAM, tapi kenyataannya versi HAM mereka dipelintir dan tidak menyebut tindakan teror yang tidak manusiawi dan keji yang dilakukan kelompok separatis bersenjata,” jelasnya.
Mengenal Sejarah Negara Vanuatu
Vanuatu sendiri bukan nama yang asing dalam konteks itu. Sebab setiap tahun mereka rutin mengincar RI dengan pelanggaran HAM masyarakat Papua. Merasa memiliki kedekatan etnis dengan Papua, Vanuatu pun menyuarakan isu Papua di PBB sejak 2016.
Mengutip CNBC Indonesia, Republik Vanuatu merupakan negara kepulauan di Samudera Pasifik bagian selatan. Negara kecil ini terletak di sebelah timur Australia, timur laut Kaledonia Baru, barat Fiji dan selatan Kepulauan Solomon.
Nama Vanuatu berasal dari kata ‘vanua’ yang berarti ‘tanah’ atau ‘rumah’, kata ini juga terdapat dalam beberapa rumpun bahasa Austronesia, dan kata ‘tu’ (berdiri). Penggabungan kedua kata tersebut menunjukkan status independen dari suatu negara baru.
Dulunya daerah ini bernama La Austrialia del Espíritu Santo. Nama itu disematkan oleh Fernandes de Queiros, seorang berkebangsaan Portugal beserta armadanya dari Spanyol. Mereka yang pertama kali menginjakkan kaki di kepulauan itu pada tahun 1606.
Di tahun 1880, Prancis dan Britania Raya berhasil mengambil alih kepulauan itu. Tahun 1906, keduanya sepakat bentuk sebuah pemerintahan yang disebut, ‘pemerintahan bersama’ atau kondominium. Hebrides Baru namanya.
Lantas gerakan kemerdekaan baru muncul di tahun 1970. Republik Vanuatu akhirnya merdeka di 30 Juli 1980. Negara Vanuatu memiliki luas 12,189 kilometer persegi. Port Vila adalah ibu kotanya. Mereka kemudian masuk dalam keanggotaan PBB, Persemakmuran Britania, Francophonie, dan Forum Kepulauan Pasifik.
Tahun 1994, ada 6 provinsi di negara ini. Nama dari semua provinsi berasal dari huruf pertama dari nama pulau-pulau konstituen mereka, yakni Malampa (Malakula, Ambrym, Paama); Penama (Pentecost, Ambae, Maewo); Sanma (Santo, Malo); Shefa (Shepherd, Efate); Tafea (Tanna, Aniwa, Futuna, Erromango, Aneityum); dan Torba (Torres, Banks).
Tahun 2020, jumlah populasi penduduk di negara ini sebanyak 307.815. Vanuatu kini terkenal dengan pariwisata berupa penyelaman terumbu karang, gua bawah air, dan melihat bangkai kapal seperti kapal pasukan SS President Coolidge era Perang Dunia II. (bpc2)