BERTUAHPOS.COM – Saat Gunung Marapi, Sumatera Barat, meluncurkan erupsi, aktivitas pendakian di sekitar puncaknya masih berlangsung.
Gunung Marapi mengalami erupsi pada hari Ahad 3 Desember 2023, ada 75 orang pendaki di Gunung Marapi.
52 orang di antaranya sudah berhasil diselamatkan, walaupun ada yang luka ringan dan luka berat. Dan, 23 orang dinyatakan meninggal dunia
Padahal PVMBG telah lama menetapkan status Waspada atau Level II sejak 2011.
Namun, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat membuka jalur pendakian dengan alasan tertentu.
Dalam penjelasannya, Plh Kepala Balai BKSDA Sumbar, Dian Indriati menyebut dukungan dari berbagai pihak sebagai salah satu faktor utama pembukaan jalur pendakian.
“Stakeholder itu, menurutnya, terdiri atas Pemda Agam, Pemda Tanah Datar, Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, BPBD Tanah Datar, Basarnas, wali nagari Batu Palano, Aia Angek, dan Koto Baru,” ujar Dian dilansir dari detik.com,
Dian juga menegaskan bahwa BKSDA Sumbar memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait pendakian, dengan pembatasan jumlah pendaki.
“Kami memiliki SOP dalam pendakian. Misal dalam mendaki, minimal jumlah pendaki tiga orang. Selain itu, dalam SOP itu menjelaskan pada siang hari semua pendaki tidak boleh mendekati kawah Gunung Marapi,” tambahnya.
Dian menekankan bahwa kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk Gunung Marapi, melainkan untuk seluruh gunung berapi di Indonesia yang memiliki status Level II.
Contohnya, Gunung Bromo, Kerinci, dan Rinjani. Meskipun pendakian diperbolehkan, tetapi dengan syarat adanya mitigasi dan adaptasi bencana.
“Pendakian dibolehkan, asal sepanjang pendakian memiliki mitigasi dan adaptasi bencana,” jelas Dian,