BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir meminta kepada semua pihak agar tidak terlalu euforia dalam menyambut penurunan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Riau. Justru disiplin terhadap protokol kesehatan harus lebih ditingkatkan agar lonjakan kasus tidak kembali terjadi.
“Memang dalam sebulan ini rata-rata kasus terkonfirmasi Covid-19 harian di Riau berada di bawah 20-an. Selama pemerintah belum menerbitkan peraturan boleh melepas masker, artinya protokol kesehatan masih tetap menjadi prioritas utama,” kata Mimi di Pekanbaru, Senin, 8 November 2021.
Dia menambahkan, imbauan pengetatan protokol kesehatan berlaku untuk semua lapisan masyarakat terutama dalam melaksanakan kegiatan di luar rumah. “Yang menjadi catatan kita, memang masih ada masyarakat yang sudah mulai abai terhadap protokol kesehatan. Oleh sebab itu, hal-hal seperti ini perlu didorong lagi,” sambungnya.
Di tengah pemerintah mengupayakan agar kasus terkonfirmasi harian Covid-19 tidak meningkat, sejatinya, masyarakat juga terus memperketat disiplin protokol kesehatan agar tujuan untuk menekan angka kasus terkonfirmasi benar-benar bisa ditekan.
Kata Mimi, semua pihak harus belajar dari pengalaman-pengalaman bagaimana upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan secara bersama telah membuahkan hasil. “Hal seperti ini yang perlu dipertahankan,” sebutnya.
“Tetaplah menjaga prokes, masker jangan dilepas, apalagi kalau ada pertemuan dan berkumpul. Masker masih menjadi hal yang penting untuk menghindari terjadinya lonjakan kasus,” ujarnya.
Dijelaskan Mimi, penurunan kasus positif di Riau juga tidak terlepas dari tingginya antusias warga untuk divaksin. Terutama warga Kota Pekanbaru dan Kota Dumai, saat ini sudah mencapai 70%. Untuk kabupaten lainnya, proses vaksinasi juga masih digencarkan oleh pemerintah setempat.
“Vaksin juga menjadi salah satu penyebab terjadinya penurunan kasus positif Covid-19. Untuk itulah perlu terus ditingkatkan vaksinasi. Pekanbaru sudah mencapai 80,3%, dan sekarang mengejar target 60% lansia untuk divaksin. Kota Dumai mencapai 68,4%, dan daerah lain masih ada yang di bawah 30%, seperti Kabupaten Kuansing 28,7%, Inhil 27,3%,” kata Mimi. (bpc2/melba)