BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Koalisi Indonesia Bersatu bakal dihadapkan pada jalan berat pada Pemilu 2024, jika mengusung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres. Begitu prediksi yang diungkapkan oleh Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina A Khoirul Umam.
Dia mengatakan, hal ini berdasarkan dari survei di mana menyebut Airlangga sangat rendah dari sisi elektabilitasnya. “Maka diprediksi juga PAN dan PPP tidak akan mau usung mengusung Airlangga dalam Pilpres 2024,” katanya seperti dikutip dari tempo.co, Sabtu, 14 April 2022.
Khoirul Umam mengatakan, sebagai partai mediocre, PAN dan PPP tidak siap untuk menghadapi segala risiko kekalahan yang mungkin akan terjadi dalam Pilpres nanti, sehingga mereka tak lagi bisa menikmati kekuasaan dalam 5 tahun ke depan.
Meski demikian, dukungan PAN dan PPP tetap bisa dipegang oleh Golkar kalau Airlangga sudi menggunakn skema politik transaksional, dengan membeli dukungan suara partai. Pola ini lah yang dilakukan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 yang lalu.
Sebelumnya, komitmen Partai Golkar, PPP, dan PAN membentuk koalisi diumumkan usai pertemuan tiga ketua umum partai di Rumah Heritage Jakarta, Kamis lalu.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan partainya mematok syarat harus mengusung ketua umumnya, Airlangga Hartarto, sebagai calon presiden. “Kami masih konsisten dengan (syarat) itu,” ujar Ace kepada Tempo, Kamis malam, 12 Mei 2022.
Menurut dia prasyarat itu mengacu pada amanat Munas Golkar. Saat ditanya apakah PPP dan PAN sudah menerima syarat tersebut, Ace menjawab politis. “Keputusan Munas Partai Golkar soal pencapresan Pak Airlangga sudah diketahui PAN dan PPP,” ujar dia.
Koalisi yang diinisiasi Golkar-PAN-PPP ini diberi nama Koalisi Indonesia Bersatu. Kata “BERSATU” diambil dari gabungan simbol-simbol tiga partai, yakni BERingin lambangnya Golkar, SuryA atau matahari lambangnya PAN, dan baiTUllah (kabah) lambangnya PPP.***