BERTUAHPOS.COM – Air Terjun Batu Tilam, yang terletak di desa terpencil di belantara Bukit Barisan, kini mulai dikenal sebagai destinasi wisata yang menantang dan memikat.
Perjalanan menuju air terjun ini memerlukan ketahanan fisik dan mental yang tinggi, menjadikannya sebagai destinasi bagi para petualang sejati.
Perjalanan menuju Air Terjun Batu Tilam dimulai dari Kota Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau. Para pengunjung harus menempuh jarak sekitar 71 kilometer menuju Desa Lipat Kain, yang memakan waktu sekitar dua jam dengan mobil atau motor.
Dari Desa Lipat Kain, perjalanan dilanjutkan ke Desa Kebun Tinggi. Jarak yang harus ditempuh sekitar 75 kilometer ini memerlukan waktu sekitar lima jam, terutama pada musim hujan ketika kondisi jalan menjadi lebih menantang.
Sesampainya di Desa Kebun Tinggi, perjalanan menuju lokasi air terjun masih memerlukan waktu sekitar satu jam dengan melintasi hutan belantara sepanjang 3-4 kilometer.
Selama perjalanan, pengunjung akan disuguhi keindahan alam yang masih perawan dengan suara burung dan hewan liar di sekelilingnya. Di kawasan ini, terdapat sekitar 27 air terjun dengan ketinggian bervariasi dari 10 meter hingga 150 meter.
Wisatawan yang ingin menikmati keindahan empat air terjun yang dapat diakses cukup membayar tiket sebesar Rp 35.000 per hari. Biaya tersebut digunakan untuk pengelolaan kebersihan dan fasilitas lainnya. Pengunjung akan disuguhi panorama alam yang menakjubkan, termasuk bebatuan besar dan vegetasi hutan yang rimbun.
Sejarah dan Penemuan
Menurut cerita lokal, Air Terjun Batu Tilam berasal dari masa lalu ketika seorang penduduk merantau ke lokasi tersebut untuk mencari nafkah. Gua di balik air terjun ini dipercaya sebagai tempat perlindungan leluhur selama masa penjajahan Belanda dan Jepang.
Sambil berlindung, orang tua itu membuat bencui atau amunisi berperang, ndan ama Batu Tilam sendiri diambil dari sebuah batu tempat istirahat yang disebut “Tilam” atau alas tempat tidur.
Penemuan air terjun ini terjadi pada akhir tahun 2009 oleh warga setempat. Pada tahun 2015, tokoh masyarakat dan warga kembali menjelajahi lokasi dan mulai bergotong-royong untuk membangun fasilitas dasar.
Pada tahun 2017, musyawarah dilakukan untuk menjadikan air terjun ini sebagai objek wisata, dengan pembukaan akses jalan yang lebih baik.
Saat ini, Air Terjun Batu Tilam sudah dilengkapi dengan fasilitas seperti delapan pondok peristirahatan dan MCK untuk kenyamanan pengunjung. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat, menyatakan apresiasi terhadap upaya desa dalam mengembangkan destinasi wisata ini.
“Batu Tilam telah meraih Juara 1 Anugerah Pesona Indonesia tahun 2020 sebagai surga tersembunyi di Riau. Kami akan terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk memajukan sektor pariwisata di Desa Kebun Tinggi,” ungkap Roni.
Roni juga menambahkan bahwa sektor pariwisata di Kabupaten Kampar terus berkembang berkat komitmen pemerintah daerah dan dukungan dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan pengelolaan yang baik, diharapkan destinasi wisata ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat dan UMKM.