BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengidentifikasi perubahan dramatis dalam penyebaran isu hoaks seputar Pemilu 2023.
Sejak Januari hingga 26 Oktober 2023, sebanyak 91 isu hoaks terkait Pemilu tersebar luas.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana hanya ada 10 hoaks terkait Pemilu pada tahun 2022, angka tersebut mencatat peningkatan hampir sepuluh kali lipat. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang.
Anggota Bawaslu Riau, Indra Khalid Nasution menanggapi situasi ini dengan menegaskan bahwa Bawaslu hanya memiliki kewenangan untuk menindak pelanggaran pemilu.
“Kami Bawaslu tentu menindak yang berkaitan dengan Pemilu, kalau dia soal ITE tentu lintas sektor nanti apalagi yang ada kaitannya dengan pemilu,” kata Indra Khalid Nasution pada Selasa, 31 Oktober 2023.
Namun, Indra Khalid Nasution juga memberikan pesan penting, bahwa konten-konten di media sosial perlu dikaji secara cermat untuk memastikan apakah benar-benar melanggar hukum pemilu atau masuk ke dalam ranah pidana umum atau khusus, khususnya dalam hal Pidana ITE.
“Jadi semuanya harus dikaji, di mana letak pelanggaran dan apakah masuk ke ranah apa dia,” tambahnya.
Indra Khalid mengakui bahwa selama pemilu, penyebaran berita bohong dan konten negatif di media sosial cenderung meningkat secara signifikan.
Oleh karena itu, pengawasan yang ketat terhadap media sosial sangat diperlukan, dan masyarakat diharapkan aktif berpartisipasi dengan melaporkan konten yang berpotensi melanggar hukum, baik dalam UU Pemilu maupun ITE.
Perubahan dramatis dalam penyebaran hoaks ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran bersama untuk menjaga integritas pemilu dan memerangi penyebaran informasi palsu.