BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berusaha meluruskan maksud dari pernyataan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, tentang pernyataannya ‘Allah Tak Perlu Dibela.’
Mahfud MD angkat bicara menyusul hebihnya pernyataan eks politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean soal ‘Allahmu lemah, sehingga perlu dibela.”
Mahfud MD kemudian menjelaskan maksud eks Presiden RI, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tentang diksi tersebut.
Dia menekankan maksud Gus Dur tersebut karena Allah maha kuat sehingga tidak perlu dibela, apalagi dengan cara kekerasan atau brutal.
“Allah tdk lemah. Kalau Gus Dur bilang “Allah tak perlu dibela” justeru mnrt Gus Dur krn Allah maha kuat shg tak perlu dibela dgn kekerasan dan brutal,” kata Mahfud MD di akun Twitternya @mohmahfudmd, Kamis, 6 Januari 2022.
Dia juga menjelaskan pernyataan dari Gus Dur soal Allah tak perlu dibela itu banyak dalilnya.
“Bnyk dalilnya, misalnya, Qur’an Surat Alhajj ayat 74: Innallah qowiyyun aziiz, “Sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa”,” katanya lagi.
Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean membuat kicauan yang cukup meresahkan publik. Pasalnya, di dalam cuitan di Twitter, ia menyebut bahwa Allahmu ternyata lemah (sehingga) harus dibela.
Ferdinand Hutahaean kemudian dilaporkan ke polisi oleh seseorang dengan inisial HP dengan dugaan tindak pidana menyebarkan informasi bohong (hoaks) yang dapat menimbulkan keonaran.
Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan melaporkan, pemeriksaan terhadap saksi langsung dilakukan beberapa saat setelah laporan diterima.
Bareskrim Polri kini menaikkan kasus penanganan perkara ujaran kebencian bernada SARA yang dilakukan Ferdinand Hutahean dari penyelidikan ke penyidikan.
Polri menemukan adanya unsur pidana dalam kasus Ferdinand Hutahean tersebut. “Hasil gelar perkara memutuskan menaikkan kasus dari penyelidikan menjadi penyidikan,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri. (bpc2)