BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengungkapkan mengapa harga beras naik tajam beberapa waktu belakangan ini.
Zulhas beralasan, naiknya harga beras salah satunya disebabkan karena gabah yang kini menjadi rebutan. Alhasil tidak semua petani mendapatkannya yang membuat stok panen lebih sedikit.
Akibat tingginya permintaan, stok yang ada tidak begitu mencukupi, harga pun akhirnya ikut melonjak.
Kondisi ini berbeda dengan tahun lalu di mana harga beras di medio September hingga awal tahun cenderung turun karena mulai adanya panen di musim tanam kedua.
“Memang kenyataannya dibanding tahun lalu bulan Agustus-September harganya harusnya mulai rendah, tapi ini kebalik, justru Agustus-September harga beras justru naik,” sebut Zulhas.
Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga beras dalam sebulan terakhir naik sekitar 1%.
Tercatat, harga beras per 30 September 2022 adalah Rp12.700 per kg beras premium dan Rp10.700 per kg beras medium.
Naik dibandingkan harga per 1 September 2022 yang tercatat Rp12.600 per kg premium dan Rp10.500 per kg medium.
Akibat fenomena kenaikan harga beras ini, ternyata Presiden Joko Widodo mulai mewanti-wanti para pembantunya sampai menelpon setiap hari.
“Presiden hampir tiap hari kita ditelponin soal beras, saya pak Arief, pak Bulog ditelponin untuk tidak lengah,” ujar Zulhas.***