BERTUAHPOS.COM,PEKANBARU — Penggiat Sosial Media Denny Siregar tolak penundaan pemilu. Tapi dia mengusulkan masa jabatan Presiden 10 tahun untuk satu periode.
Menurutnya, daripada perpanjang masa jabatan dua tahun, lebih baik masa jabatan presiden dibuat jadi 10 tahun. Hal itu kata dia, agar presiden bisa menuntaskan pekerjaanya dalam masa jabatan 10 tahun.
“Daripada ribut perpanjangan pemilu 2 tahun, mending jabatan Presiden dibikin 10 tahun aja sekalian,” ujar Denny Siregar di Twitternya.
“Jadi Presiden punya rentang waktu yang panjang untuk menuntaskan programnya dan gak disibukkan dengan urusan Pilpres setiap 5 tahun. Kalo itu gua setuju. Biar sakit hatinya lama,” sambung Denny Siregar.
Sebelumnya, dia juga sempat men-tweet soal penolakan atas wacana perpanjang masa jabatan Presiden Jokowi dan penundaan Pilpres 2024. Denny Siregar menilai, wacana perpanjang masa jabatan Presiden akan berpotensi membuat rezim berkuasa makin korupsi.
“Tiba-tiba ada selentingan kalau beberapa partai ingin perpanjang masa jabatan Presiden Jokowi selama tiga tahun, dengan amendemen UU. Emang kalian setuju? Kalo gua sih ngga. Blas. Kekuasaan terlalu lama berpotensi korup,” kata Denny Siregar beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, perpanjang masa jabatan Presiden dengan amendemen UUD akan menjadi contoh buruk nantinya bagi demokrasi Indonesia ke depan.
Dia juga menyebut bahwa ke depan nantinya ada Presiden yang akan berkuasa melebihi Soeharto. “Kelak, akan ada Presiden yg diktatornya melebihi Soeharto, akan lakukan segala cara supaya tetap berkuasa,” katanya.
Denny menduga, wacana perpanjang masa jabatan hanya jebakan. Dia mengenang masa Harmoko sebagai ketua MPR di Orde Lama. Harmoko mengusulkan Soerharto kembali jadi presiden karena rakyat masih membutuhkannya.
“Pada akhirnya, Harmoko lah yang pertama meninggalkan Soeharto. Mengkhianatinya. Jangan lagi terjebak pada situasi itu. Dampaknya gak kebayang,” kata Denny Siregar. (bpc2)