BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Banyak yang menyebut Bung Karno dan Bung Hatta sebagai dwitunggal. Hal ini disebabkan hubungan keduanya yang begitu akrab.
Namun, hubungan dwitunggal ini harus berakhir tahun 1956, saat Bung Hatta mengundurkan diri dari wakil presiden. Rupanya, perbedaan pandangan keduanya mencapai titik puncak.
Dikutip dari historia.id, dalam buku karangan Cindy Adams, Bung Karno mengakui jika dirinya dan Hatta mempunyai perbedaan pandangan, baik dalam kenegaraan ataupun sifat keduanya.
“Aku unitaris, Hatta federalis,” kata Soekarno mengenai perbedaan pandangannya dengan Hatta.
Bahkan, menurut Soekarno, perbedaan pandangan keduanya sudah terasa jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni sejak tahun 1930-an.
“Aku dan Hatta berlainan sekali dalam hal sifat dan pembawaan,” ujar Soekarno.
Setelah mengundurkan diri dari wakil presiden, dua tokoh proklamasi ini lama sekali tak bertemu. Keduanya bertemu untuk terakhir kali saat Bung Karno sakit.
19 Juni 1970, Bung Hatta menjenguk Soekarno. Menurut puteri Bung Hatta, Meutia Hatta, hubungan persahabatan keduanya tak putus hanya karena berbeda pandangan.
“Di pertemuan terakhir, keduanya tak bicara banyak. Tapi tak berarti keduanya memutuskan tali persahabatan,” kata Meutia.
Dua hari setelah dijenguk Hatta, Soekarno meninggal dunia, tepatnya pada 21 Juni 1970. (bpc4)