BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Risiko bahaya mungkin saja terjadi saat isi BBM di Pertamini. Oleh sebab itu, sangat tidak dianjurkan untuk mengisi BBM selain di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU.
Adapun risiko bahaya isi BBM di Pertamini ini disampaikan oleh Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra dalam acara sinergitas DPR RI dengan BPH Migas di Pekanbaru pada Sabtu, 5 November 2022.
Sebab itu dia menegaskan bahwa Pertamini bukan bagian dari Pertamina. “Pertamini itu Pertamina odong – odong,” sebutnya saat menjadi pembicara dalam acara tersebut.
Dia menambahkan, BBM yang tersedia di Pertamini sangat mungkin adalah BBM oplosan. “Besar banget kemungkinannya BBM oplosan karena mereka mau meningkatkan penjualan,” tambahnya.
Yapit menambahkan, ada 2 risiko besar yang kemungkinan terjadi jika mengisi BBM di Pertamini. Adapun kedua risiko itu yakni risiko keselamatan dan risiko kualitas.
Untuk risiko keselamatan, kata Yapit, hampir tidak ada safety saat masyarakat melakukan pengisian BBM di Pertamini.
“Saya contohkan sederhana saja. Kalau isi BBM di SPBU boleh merokok nggak? Kalau di Pertamini atau di tempat jual bensin eceran yang jualan aja merokok. Ini sangat rawan adanya risiko keselamatan,” kata Yapit.
Adapun untuk risiko kualitas, dia menambahkan, besar kemungkinan Pertamini atau penjual BBM eceran melakukan aksi oplosan untuk mendapat keuntungan lebih.
Oleh sebab itu dia menilai masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan saat melakukan pengisian BBM tidak di SPBU.
Dia menyebut untuk risiko kualitas pastinya akan berdampak buruk pada kendaraan karena akan berdampak terhadap kerusakan mesin.
Meski demikian, masyarakat menilai pihak berwenang, dalam hal ini yang bertugas sebagai pengawasan untuk memberikan solusi konkret terhadap persoalan ini.
Menurut, Sapta, seorang pengendara sepeda motor, jika memang masyarakat tak seharusnya mengisi BBM di Pertamini atau di tempat penyedia BBM eceran, pengisian BBM di SPBU sebaiknya dilakukan perbaikan penataan.
“Sederhananya, orang malas ke SPBU karena antriannya panjang. Belum lagi soal stok BBM yang dibatasi. Ada banyak SPBU di Pekanbaru lebih sering kehabisan BBM saat kendaraan antre,” ujarnya saat diminta tanggapannya.
Sementara itu, Widya, seorang pedagang BBM eceran di Jalan Durian, Pekanbaru mengaku dirinya sama sekali tidak pernah bermain-main dengan kualitas BBM yang dijual walaupun hanya menjual BBM eceran.
“Oplos gimana, yang kita jual BBM yang dibeli di SPBU kok. Kalau memang oplosan berarti dari SPBU-nya dong. Kita nggak pernah oplos-oplos BBM, apa yang kita dapat di SPBU itu yang kita jual. Selama ini juga nggak pernah ada yang komplain dengan BBM yang kita jual,” bantahnya.***