BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – 1 September diperingati sebagai hari lahirnya Polisi Wanita Indonesia.
Namun, kenapa harus ada Polwan di Indonesia?
Menurut seorang sejarawan dari Universitas Andalas, Israr Iskandar, Polwan terbentuk pertama kali di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Saat itu, Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dibentuk dan berkedudukan di Bukittinggi, karena agresi militer Belanda. Akibat agresi militer ini, banyak warga di Sumatera Barat yang berbondong-bondong mengungsi ke Kota Bukittinggi.
“Pengungsi kan banyak. Maka, untuk menjaga keamanan, para pengungsi diperiksa oleh polisi. Tujuannya adalah untuk menghindari adanya kejahatan.
“”Nah, disini timbulah masalah. Para pengungsi wanita tidak mau diperiksa oleh polisi laki-laki. Oleh karena itu timbullah ide pembentukan Polwan”, ujar Israr Iskandar kepada bertuahpos.com.
Untuk membentuk Polwan ini, kemudian dipilih 5 wanita Minang untuk mengikuti pendidikan sebagai polisi wanita. Kelima wanita ini adalah Rosmalina Pramono, Djasmainar Husein, Mariana Mufti, Nelly P. Situmorang, Rosnalia Taher, dan Dahniar Sukotjo.
“Secara resminya, pendidikan enam wanita ini dimulai pada tanggal 1 September 1948 di sekolah polisi Bukittinggi. Itulah kenapa hari Polwan diperingati setiap 1 September. Untuk mengenang peristiwa ini, maka dibangunlah tugu Polwan di Kota Bukittinggi,” tutup Israr. (bpc4)