BERTUAHPOS.COM — Hubungan antara Amerika Serikat dengan Isrel kian memanas seiring invasi Rusia ke Ukraina. AS punya hubungan dekat dengan Ukraina yang dikaitkan dengan NATO. Sedangkan Israel, punya hubungan dekat dengan Rusia yang telah terbangun sejak lama. Sikap Israel atas ‘perang’ mendapat perhatian serius dari AS.
AS memperingatkan Israel agar tidak menerima ‘uang kotor’ dari Rusia dan meminta Yerusalem untuk bergabung dengan sanksi negara barat untuk menghukum Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Pasalnya, Israel telah menghindari sanksi atau kritik keras terhadap Rusia dan Presiden Vladimir Putin karena berusaha untuk menyeimbangkan hubungan hangatnya dengan Kyiv dan Moskow.
Padahal, negara dan perusahaan Barat telah memberlakukan sanksi yang melumpuhkan terhadap ekonomi Rusia, oligarkinya, dan beberapa pejabat, termasuk Vladimir Putin, sejak awal invasi.
Akan tetapi, Israel belum bergabung dengan upaya tersebut, termasuk tidak mengambil tindakan terhadap miliarder Rusia-Israel Roman Abramovich yang telah diberi sanksi oleh Inggris dan Kanada.
Kabarnya, sejumlah jet pribadi dilaporkan telah melakukan perjalanan dari Rusia ke Israel dalam beberapa hari terakhir.
Terkait hal tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk urusan politik, Victoria Nuland mendesak Israel harus ikut serta dengan sanksi Barat dan melarang oligarki Rusia.
“Anda tidak ingin menjadi surga terakhir bagi uang kotor yang memicu perang Vladimir Putin. Jadi, apa pun yang dapat dilakukan Israel, Ukraina akan menyambut dan koalisi internasional yang mendukung Ukraina akan menyambutnya,” kata Nuland dikutip dari Times of Israel.
Menurutnya, pemberian bantuan militer ke Ukraina ada di tangan pemerintah Israel. “Itu adalah keputusan berdaulat yang harus dibuat Israel. Banyak, banyak negara demokrasi di seluruh dunia melangkah keluar dari zona nyaman mereka untuk memasok dukungan keamanan dan militer ke Ukraina. Tapi yang paling penting dari sudut pandang kami saat ini adalah [bagi Israel] untuk bergabung dengan sanksi keuangan,” katanya.
Sejauh ini, Israel telah memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina, termasuk peralatan medis dan generator untuk sebuah rumah sakit. Akan tetapi, Israel menolak mengirim peralatan militer, termasuk perlengkapan pertahanan seperti jaket anti peluru dan helm guna menghindari sanksi.
Sebagai informasi, dalam 10 hari terakhir, 14 jet pribadi yang lepas landas dari St. Petersburg mendarat di Bandara Internasional Ben Gurion Israel. Jet pribadi sewaan yang tidak biasa telah terbang dari Rusia ke Israel sejak invasi ke Ukraina, dan kemungkinan beberapa orang kaya Rusia sedang mencari cara untuk menghindari sanksi. (bpc2)