BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Riau, Heni Kartikawati, mengungkapkan perkembangan ekonomi hingga akhir Februari 2024.
Heni menyampaikan prospek ekonomi masih dibayangi tensi geopolitik yang terjadi di Timur Tengan dan perang di Ukraina.
“Pertumbuhan ekonomi cenderung lemah dan divergen, dengan tensi geopolitik yang meningkatkan kerentanan rantai pasok, utamanya konflik di Timur Tengah dan perang di Ukraina,” kata Heni Kartikawati saat Press Conference APBN Kita 2024 di Kantor DJPb Riau, Kamis 28 Maret 2024.
Menurutnya, harga komoditas juga mengalami fluktuasi tinggi dengan ketidakpastian yang masih dominan.
“Harga minyak mengalami sedikit kenaikan karena perpanjangan pengurangan produksi OPEC+,” tambahnya.
Dalam data terkini, harga komoditas pangan dan pertanian menunjukkan kenaikan, seperti CPO dan beras masing-masing naik 15,6% (ytd) dan 0,2% (ytd).
Sementara harga gas alam turun 34,0%, batu bara turun 12,8%, dan minyak bumi (Brent) naik 10,9% hingga tanggal 22 Maret 2024.
Di sisi perdagangan, neraca perdagangan Riau mencatat surplus sebesar US$ 1,09 juta untuk bulan Februari 2024, dengan ekspor sebesar US$ 1,22 juta (terkontraksi 18,66%) dan impor sebesar US$ 136,74 juta (terkontraksi 32,21% dibanding bulan sebelumnya).
Mengenai inflasi domestik, Heni menyebutkan bahwa inflasi relatif terkendali sebesar 0,59 (mtm) dan 2,86 (yoy).
“Komoditas penyumbang inflasi antara lain cabai merah, cabai rawit, nasi dengan lauk, beras, ayam hidup, dan kentang,” jelasnya.
Terkait nilai tukar petani, pada bulan Februari 2024, terjadi peningkatan sebesar 0,77%.
“Nilai NTP di atas nasional, yaitu 157,79, sehingga menempati posisi kedua tertinggi di Pulau Sumatera,” tutupnya.