BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Publik dihebohkan dengan kabar tentang peredaran 109 ton emas Antam palsu yang beredar di masyarakat selama periode 2010-2021.
Namun, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM; IDX: ANTM; ASX: ATM), anggota PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID), dengan tegas menepis isu tersebut dan memastikan keaslian produk mereka.
Antam menegaskan bahwa seluruh produk emas logam mulia yang diproduksi melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia adalah asli dan memiliki kemurnian tinggi, bukan emas Antam palsu.
Pekanbaru Retail Asisten Manager Butik Emas Pekanbaru, Sukirdi, menjamin keaslian semua produk yang beredar.
“Semua produk emas logam mulia Antam dilengkapi dengan sertifikat resmi dan diproduksi di satu-satunya pabrik pengolahan dan pemurnian emas di Indonesia yang tersertifikasi oleh London Bullion Market Association (LBMA). Bisa dipastikan semua produk emas merek Logam Mulia Antam yang beredar asli dan terjamin kadar kemurniannya,” kata Sukirdi, Sabtu 1 Juni 2024.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan ANTAM, Syarif Faisal Alkadrie, menjelaskan bahwa 109 ton produk emas yang menjadi subjek perkara oleh Kejaksaan terkait dengan penggunaan merek LM ANTAM secara tidak resmi.
Meskipun demikian, produk tersebut tetap diproduksi di pabrik ANTAM dan merupakan produk asli.
Menanggapi kekhawatiran dan keresahan yang muncul di kalangan pelanggan, Antam memastikan bahwa mereka menjalankan tata kelola bisnis dengan baik dan terus melakukan perbaikan sesuai peraturan yang berlaku.
Seperti dikutip dari antam.com, perusahaan berkomitmen untuk mematuhi berbagai ketentuan dan diawasi secara reguler oleh instansi atau lembaga pemerintah yang berwenang.
“Kami memahami kekhawatiran dan keresahan masyarakat. Antam selalu berupaya menjaga kepercayaan pelanggan dengan memastikan setiap produk emas yang kami produksi asli dan memiliki kualitas tinggi,” tambahnya.
Antam juga terus berupaya meningkatkan kepatuhan perusahaan terhadap regulasi yang ada dan menjaga transparansi dalam setiap aspek operasional mereka.