BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) badan pengurus daerah (BPD) Riau gelar ajang berkreasi kain, pagelaran wastra, dan fashion show dalam acara ‘Riau Berkain 2023’ di Pekanbaru, Sabtu hingga Minggu (25-26/11/2023).
Sebagai organisasi tekstil yang mencakup seluruh sektor industri tekstil, mulai dari hulu ke hilir, yang berada di wilayah Riau, API Riau menilai perlu menghidupkan kembali budaya berkain sekaligus mempromosikan wastra, kain tradisional sarat makna dan simbol, khas budaya Melayu Riau yang saat ini mulai kurang diminati.
Riau Berkain dirangkai dengan sederet agenda, berupa ‘Bincang-bincang Wirausaha Muda’ dan talkshow ‘Fashion, Budaya, dan Perkembangannya’ yang digelar di hari pertama. Selanjutnya API Riau juga menggelar Parade Peragaan Busana 14 Desainer Riau bersama pengrajin batik dan tenun Riau. Karya-karya yang ditampilkan sangat memukau dengan ciri khas kain batik dan tenun motif Riau.
Pada hari kedua, digelar Lomba Fashion Show Anak dan Remaja yang diikuti dengan Lomba Kreasi Berkain. Hal yang unik dari kegiatan tersebut tampak dari kekompakan hadirin yang serentak memakai kain batik dan tenun saat menghadiri event ini.
“Sejarah panjang telah menghadirkan beragam motif batik Riau. Sangat penuh simbol-simbol yang mencerminkan nilai-nilai kepercayaan dan keragaman. Sebagai warga masyarakat melayu, tentunya kita yang harus melestarikan budaya, salah satunya dengan berkain batik dan tenun Riau,” ungkap Plt Gubernur Riau, diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Fariza.
Katanya lagi, Pemerintah Provinsi Riau juga melakukan pembinaan para pelaku usaha tenun dan batik Riau, dimana telah banyak yang meminatinya hingga ke negeri tetangga.
“Ini merupakan peluang yang harus kita ambil, bisa berkolaborasi memajukan UMKM setelah pandemi berakhir, khususnya untuk mendukung UMKM batik dan tenun kain Riau,” sebutnya lagi.
Ketua Pelaksana Riau Berkain, yang juga Wakil Ketua BPD API Riau Ir. Arniningsih menyebut bahwa Riau Berkain diharapkan akan menjadi event tahunan. Dia juga mengungkapkan apresiasi atas dukungan penuh Asia Pacific Rayon (APR) terhadap acara ini.
APR, yang juga anggota API Riau, adalah produsen serat viscose-rayon pertama yang terintegrasi di Asia, beroperasi di Kabupaten Pelalawan. API Riau dengan didukung APR ingin menunjukkan bahwa produk fesyen wastra Riau bisa menjadi bintang di negeri sendiri, menyasar pasar nasional, bahkan internasional.
“API Riau tahun ini melakukan pelatihan, bagaimana tekstil kita go internasional. Dan yang terbaru, mencatat sejarah telah membawa 6 pasang kolaborasi pengrajin dan desainer ke Jakarta Muslim Fashion Week 2023,” ungkap Ning.
Dengan kegiatan ini, API Riau ingin mempromosikan ke seluruh khalayak, agar mempertahankan budaya berkain di tengah popularitasnya yang semakin tergerus.
Deputy Director APR Djarot Handoko mengatakan, APR mendukung visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion global. Riau Berkain adalah salah satu cara mensosialisasikan wastra asli Riau sebagai pilihan fesyen semua kalangan.
“Selain sebagai cara APR dan API Riau menyosialisasikan wastra asli Riau kepada semua kalangan, Riau Berkain juga untuk menegaskan bahwa kain bermotif yang dibuat dengan teknik tradisional bisa dijadikan pilihan fesyen yang ready to wear,” jelas Djarot.
Selain itu, lewat kolaborasi dengan API, yang juga melibatkan para desainer dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), APR ingin menunjukkan bahwa Riau memiliki potensi yang luar biasa untuk mendukung Indonesia sebagai rujukan modest fashion dunia.
Kerja sama APR dengan desainer dan pengrajin batik lokal sejalan dengan komitmen berkelanjutan APR2030 untuk mendukung terwujudnya Riau sebagai textile hub di Indonesia, serta membantu merevitalisasi kerajinan wastra Indonesia dengan memberikan akses kepada para pelaku UMKM dan desainer di Riau untuk mengembangkan keterampilan di bidang fesyen.
Untuk diketahui, pada event ini, untuk karya para desainer menggunakan material viscose-rayon APR yang berasal dari bahan terbarukan dan dapat terurai alami yang dipasok oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).***