BRRTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Untuk menyuarakan nasib petani subsektor perkebunan khususnya perkebunan kelapa sawit, Kadisbun Riau, Drs Zulher MS bakal meminta pemerintah pusat untuk menambah variabel penentu penetapan harga TBS (Tandan Buah Segar) Kelapa Sawit. Karena menurutnya, selama ini petani kelapa sawit dirugikan karena banyak komponen bahan baku dari industri kelapa sawit dapat diolah menjadi produk. Salah satu yang diperjuangkannya yaitu cangkang kelapa sawit. Menurutnya cangkang kelapa sawit selama ini telah dikomersilkan oleh perusahaan pengolah kelapa sawit.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kadisbun Riau, Kamis (20/11/2014) di sela-sela kegiatan di kantornya. Menurutnya, dirinya akan mengikuti kegiatan Rakornas Tim Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit Provinsi seluruh Indonesia yang akan diadakan pada hari Senin-Kamis (23 s/d 26 November 2014) di Provinsi Bangka Belitung.
“Rakornas ini merupakan kegiatan yang diadakan oleh pemerintah pusat untuk mengevaluasi metode penetapan harga yang selama ini telah dirumuskan. Dan, pada kesempatan ini merupakan waktu yang tepat bagi seluruh daerah penghasil kelapa sawit untuk mengusulkan cangkang sebagai variabel dalam penetapan harga TBSâ€ujarnya.
Selama ini dia mengakui, variabel yang dijadikan sebagai penentu harga TBS hanyalah Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO). Sedangkan cangkang selama ini telah dijual oleh PKS namun tidak dijadikan faktor yang mempengaruhi pendapatan perusahaan. Selain cangkang, dia juga menilai sudah banyak produk samping bahkan limbah kelapa sawit yang dijual atau diolah.
“Sebenarnya bukan cangkang saja yang diolah atau dijual PKS. Sudah ada limbah cair untuk biogas, biomassa sebagai penghasil energy, fiber dan cangkang untuk briket, ataupun yang lainnya. Namun tidak semua perusahaan mengolahnya. Untuk itu, sementara ini yang kita perjuangkan adalah cangkang duluâ€tambah Zulher.
Perjuangan cangkang sebagai variabel penentu harga TBS telah dimulai oleh Disbun Riau dua tahun yang lalu yaitu pada saat Rapat Koordinasi Tim Penetapan Harga TBS yang diadakan di Balikpapan. Pada saat itu Disbun Riau secara jelas menyatakan sudah saatnya cangkang masuk dalam variabel penentu harga TBS. Namun pada saat itu hasil rapat memutuskan untuk mengkaji lagi produktifitas dan pengaruh cangkang terhadap harga TBS. Dan juga, Disbun Riau selama ini terus menyuarakan dalam berbagai.
“Mudah-mudahan perjuangan kita yang ke sekian kalinya ini membulatkan tekad provinsi penghasil kelapa sawit dan dapat mendesak pemerintah pusat untuk menetapkan cangkang sebagai variabel harga TBSâ€tambah Zulher. (Rls/Syawal)