BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, belum tercapainya target investasi Riau Rp 18,5 triliun disebabkan masih ada data yang belum sinkron antara Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah dengan kabupaten/kota. “Itu yang mau kami sesuaikan dulu,” katanya kepada bertuahpos.com akhir pekan lalu.
Pada prinsipnya dalam proses pengurusan perizinan, investor sudah bersedia menyepakati komitmen. Peluang itu sudah bisa tercatat sebagai salah satu bentuk pendapatan investasi di Provinsi Riau. Soal pelaksanaannya, bisa saja terealiasi awal tahun, pertengahan atau akhir tahun.
Andi Rachman masih membenarkan bahwa rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) yang belum selesai menjadi kendala utama sulitnya untuk merealisasikan target investasi di Riau. Namun beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi Riau sudah mengajukan surat ke pemerintah pusat. “Mudah-mudahan segera selesai,” ujarnya.
Bagaimanapun, dia menyebutkan bahwa rencana tata ruang dan wilayah itu menjadi pijakan awal untuk memulai menentukan lokasi investasi. Sementara, Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau, Ismaili Fauzi hanya bisa mengucapkan kalimat yang sama. “Kami optimis itu tercapai,” katanya.Â
Strategi jemput bola yang akan dilakukan Ismaili Fauzi diyakini akan mampu menutup sisa Rp 6,5 triliun dari target investasi Rp 18,5 triliun, yang saat ini baru terealisasi Rp 12 triliun. Ada 900 sektor akan dikejar Ismaili untuk memenuhi terget itu.
Dari 900 sektor potensi pendapatan investasi Riau yang tersebar di 12 kabupten / kota, kemungkinan besar angka yang masuk ke daftar buku investasi Riau bisa lebih dari Rp 18,5 triliun. (Melba)