BERTUAHPOS.COM – Gubernur Riau, Syamsuar, mengatakan Pemprov Riau kemungkinan akan menerapkan status siaga Karhutla dalam pekan depan.
Langkan ini sebagai bentuk tindak lanjut dari Rakornas mengenai Karhutla yang diikuti Syamsuar bersama Presiden Jokowi di Istana Negara.
“Dalam minggu depan akan ditetapkan status siaga darurat di Riau untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran hutan dan lahan,” sebut Syamsuar dalam keterangan tertulisnya yang diterima bertuahpos.com, Kamis, 6 Februari 2020.
Melalui BPBD Provinsi Riau, Pemerintah Provinsi Riau juga mengeluarkan Call Center di nomor 08117612000, dengan harapan seluruh lapisan masyarakat dapat turut serta melaporkan bila ada indikasi terjadinya Karhutla.
Gubernur Riau Syamsuar hadir bersama Danrem 031/Wirabima, Kapolda Riau dan Kepala BPBD Riau Edwar Sanger.
Presiden menyebut bahwa aturan dalam karhutla belum berubah. Jika di suatu daerah terjadi kebakaran, lalu membesar, tidak bisa dikendalikan, maka Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda, hingga Kapolres siap-siap untuk dicopot.
“Aturannya masih seperti dulu. Kalau ada api, lalu membesar, saya akan tanya, sudah dicopot belum,” tegas Jokowi.
Presiden mengakui bahwa setiap tahun digelar rakornas karhutla. Namun nyatanya karhutla masih aja terjadi. 2015 terjadi kebakaran cukup luas, lalu 2016 menurun, 2017 lebih kecil lagi.
Tahun 2018 karhutla membesar lagi. Bahkan 2019 semakin meningkat. “Ini ada apa?” sambungnya.
Presiden pada kesempatan itu mengingatkan daerah-daerah yang rawan karhutla seperti Riau, Aceh, Jambi, Sumut, Sumsel, Kalbar, Kalsel, Kalteng dan daerah lainnya. “Saya ingatkan, hati-hati,” ucapnya.
Dalam mengantisipasi karhutla, Presiden meminta agar seluruh infrastruktur yang ada dimanfaatkan. Di Indonesia tersedia jaringan pemerintah hingga tingkat desa.
Oleh karena itu semuanya harus bersinergi. TNI, Polri, Pemda hingga komponen masyarakat peduli karhutla harus bekerja secara bersama-sama. (bpc3)