BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Rencana kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Riau, untuk melakukan grounbreaking atau peletakan batu pertama tol Pekanbaru-Dumail, ternyata membuat Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman lupa membahas itu, saat mereka melakukan komunikasi via telpon dengan Menteri Koordinasi Politik Hukum dan Keamana (Menkopolhuka) RI, Luhut Panjaitan beberapa waktu lalu.
Andi Rachman sendiri mengaku lupa, karena sibuk membicarakan masalah kebakaran hutan dan lahan, atau Karhutla di Riau. “Aduh lupa saya menanyakan ke beliau. Padahal waktu di Dumai kerena ada komunikasi lewat telapon tentang Karhutla,” katanya, Kamis (10/03/2016).
Rencananya dalam waktu dekat ini, dia akan kembali melakukan koordinasi dengan Menkopolhukam terkait rencana kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Riau. Sebelumnya, pada saat Luhut Panjaiatan berkunjung ke Riau, Andi Rachman sudah sampaikan kepada Menteri Polhukam soal agenda kunjungan presiden tersebut. Namun hingga saat ini, dia mengaku memang belum ada perkembangannya.
“Minggu depanlah saya follow up lagi. Karena minggu inikan ada lubur. Terus kita juga sibuk dengan kebakaran hulan dan lahan. Senin lah ya, kita tanyakan lagi,” sambungnya.
Sebelumnya Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Pemerintah Provinsi Riau, Masperi mengakui bahwa jalan lingkar yang sedang dibangun Pemerintah Kota Pekanbaru, menuju pintu tol Pekabaru-Dumai di daerah MuaraPajar belum layak untuk dilewati oleh Presiden RI. “Tingkat kecuraman jalan itu cukup dalam. Itu tidak masuk dengan standar presiden untuk dilewati,” katanya.
Masperi menyebutkan bahwa pihaknya akan kembali melakukan peninjauan ke lokasi tersebut. Rencananya, jalan itu akan dilalui oleh Presiden RI Joko Widodo saat akan melakuka ground breaking tol Pekanbaru-Dumai. Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Riau belum punya solusi untuk masalah ini.
“Kami akan datangi lagi lokasi bersama lembaga terkait untuk membicarakan masalah ini. Kami akan bahas lagi bagaimana bagusnya dalam rangka percepatan untuk memenuhi standar kelayakan jalan itu,” katanya.
Persoalannya, standar keamanan presiden tentunya akan menjadi prioritas. Dengan kata lain Joko Widodo tidak akan bisa melintas di wilayah itu untuk melakukan peletakan batu pertamatol Pekanbaru-Dumai, jika standar kelayakan itu tidak dipenuhi. “Persoalannya kalau mobil presiden terpuruk disitu bagaimana,” katanya.
Sepanjang 1,5 kilometer, jalan lingkar menuju pintu masuk tol itu memang seja diminta kepada Pemerintah Kota Pekanbaru untuk melaksanakan pembangunan. Setidaknya dengan hal itu, Pemerintah Kota Pekanbaru ikut berkontribusi dalam upaya mendukung proyek pembangunan tol Pekanbaru-Dumai.
Penulis: Melba
Â